Foto, jalan rusak kembali setelah di tambal sulam di jalur penghubung Mambak–Pakis Aji, Jepara. |
Queensha.id - Jepara,
Harapan warga untuk menikmati akses jalan yang layak di jalur penghubung Mambak–Pakis Aji kembali pupus. Proyek tambal sulam aspal yang baru saja selesai sekitar sebulan lalu kini mulai rusak lagi. Sejumlah titik permukaan jalan tampak mengelupas, sebagian lainnya hancur dan kembali menyisakan batu kerikil yang membahayakan pengguna jalan.
Mirisnya, sisa abu batu dari pengerjaan pun belum sepenuhnya hilang, namun hasil pekerjaan sudah amburadul. Warga menilai proyek ini dikerjakan secara asal-asalan dan jauh dari standar mutu ideal.
“Ini proyek baru seumur jagung, tapi tambalannya sudah copot, nglotok kabeh,” keluh Agus, warga Desa Suwawal Timur, Minggu (20/7/2025). Agus mengaku setiap hari melewati jalur tersebut dan kecewa dengan buruknya hasil perbaikan jalan. “Kami bingung harus lapor ke mana karena tidak ada papan proyek. Biasanya ada nomor penanggung jawab. Ini terkesan sengaja disembunyikan,” tambahnya.
Lebih memprihatinkan lagi, tak ditemukan papan proyek di lokasi. Tak ada keterangan siapa kontraktor pelaksana, nilai anggaran, maupun instansi yang bertanggung jawab atas proyek tersebut. Hal ini memicu dugaan bahwa proyek jalan tersebut dibiayai dari APBD melalui program Klinik Jalan, yang selama ini dikampanyekan Pemerintah Kabupaten Jepara.
“Kalau ini dikerjakan pihak ketiga, CV-nya harus disanksi tegas. Tapi kalau justru dikerjakan oleh PUPR sendiri, ini jauh lebih memalukan. Seharusnya dinas memberi contoh pengerjaan berkualitas, bukan proyek amburadul ngisi-ngisini Mas Bupati seperti ini,” ujar Solekan, tokoh pemuda Desa Suwawal.
Kondisi ini juga dinilai mencoreng kredibilitas visi-misi Bupati Witiarso dan Wakil Bupati Hajar yang mengusung slogan “Jalan Mulus, Jepara Maju.” Sayangnya, semboyan tersebut tampak hanya hidup dalam spanduk dan pidato, bukan dalam implementasi nyata di lapangan.
Warga berharap jalan yang rusak ini segera diperbaiki ulang, terlebih sebelum musim hujan datang. Jalan rusak bukan hanya soal ketidaknyamanan, namun menyangkut keselamatan pengguna jalan.
Jika benar ini bagian dari program Klinik Jalan, sudah selayaknya Pemerintah Kabupaten Jepara melakukan evaluasi total terhadap pelaksanaannya. Warga kini menanti keberanian pemerintah untuk membuka data siapa pihak pelaksana proyek ini, dan apakah akan ada tindakan tegas terhadap mutu pengerjaan yang buruk.
Atau, jangan-jangan proyek tambal sulam ini hanya akan menjadi bukti baru dari praktik pembangunan ecek-ecek yang menyia-nyiakan uang rakyat?
***
Sumber: AR/G7.
Minggu, 20 Juli 2025
Reporter: Tim Queensha Jepara.
0 Komentar