Foto, design gambar perencanaan pembangunan jembatan di Desa Sinanggul, kecamatan Mlonggo, Jepara. |
Queensha.id - Jepara,
Kabar gembira datang dari Desa Sinanggul, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara. Aksi solidaritas warga dalam menyuarakan kekhawatiran terhadap kondisi jembatan tua yang rusak membuahkan hasil positif. Pemerintah Kabupaten Jepara merespons cepat dengan langkah konkret, menyatakan komitmen untuk mendukung pembangunan ulang jembatan tersebut.
Petinggi Desa Sinanggul, Sholeh, mengungkapkan bahwa jembatan yang kini menjadi sorotan publik telah berdiri sejak tahun 1980-an. Dengan konstruksi menggunakan material sederhana seperti batu bata merah, tanah liat, dan gamping, usia dan material jembatan sudah tak mampu lagi menahan beban berat yang melintas setiap harinya.
“Secara struktur sudah tak layak. Apalagi setiap hari dilalui truk, kontainer, dan bus besar. Ini membahayakan warga,” ujar Sholeh.
Dilema kemudian muncul pada sisi pembiayaan. Dana desa yang hanya berkisar Rp1,4 miliar per tahun tak mampu menutupi total kebutuhan pembangunan jembatan yang diperkirakan menelan biaya hingga Rp3 miliar. “Kalau seluruh dana desa dipakai untuk jembatan, pembangunan lain harus dikorbankan. Ini bisa picu konflik sosial,” jelasnya.
Warga pun bersuara. Salah satu tokoh masyarakat, AS (nama disamarkan), mengaku telah lama khawatir dengan kondisi jembatan. “Truk-truk besar yang lewat memperparah kerusakan. Kami takut kalau suatu hari nanti ada korban,” katanya.
Merespons situasi genting ini, Bupati Jepara, Witiarso Utomo, langsung bertindak. Pemerintah Kabupaten Jepara berkomitmen mengalokasikan bantuan dana sebesar Rp2,55 miliar. Langkah ini diambil setelah melalui koordinasi intensif antara pihak desa dan kabupaten.
“Kita tak ingin ada korban karena fasilitas umum yang rusak. Ini tanggung jawab bersama. Pemkab siap bantu agar pembangunan segera berjalan,” tegas Bupati dalam keterangan resminya (28/6).
Aksi cepat pemerintah ini mendapat apresiasi dari masyarakat. Kolaborasi antara warga, pemerintah desa, dan kabupaten dinilai sebagai contoh konkret bagaimana persoalan publik bisa diselesaikan melalui musyawarah, keterbukaan, dan kepedulian bersama.
Lebih dari sekadar perbaikan infrastruktur, pembangunan jembatan Sinanggul menjadi simbol harapan: bahwa suara masyarakat bukan sekadar riuh di pinggir jalan, tapi bisa menjadi pemicu perubahan nyata selama disuarakan dengan tertib dan dijawab dengan hati.
***
Sumber/Reporter: G7/AR
Editor: Tim Redaksi Global7.
0 Komentar