Breaking News

Tragedi di RSUD dr. Rehatta Jepara: Diduga Malpraktik, Seorang Ibu Muda Tewas Usai Operasi

Foto, RSUD dr. Rehatta Kelet, Jepara,

Queensha.id - Jepara,

Suasana duka menyelimuti keluarga Frd, warga Desa Bandungharjo, Kecamatan Donorojo, Jepara. Istrinya, Ish (32), dinyatakan meninggal dunia usai menjalani perawatan dan operasi di RSUD dr. Rehatta Kelet, kecamatan Keling, Jepara, rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Pihak keluarga menduga kuat bahwa kematian Ish diakibatkan oleh kelalaian medis dan dugaan malpraktik.

Kronologi memilukan ini mencuat ke publik setelah Frd, didampingi tokoh masyarakat dan perangkat desa, mengungkapkan apa yang ia sebut sebagai rangkaian kegagalan pelayanan medis kepada awak media, Sabtu (28/6).


Tiga Hari Tanpa Tindakan, Pasien Menurun Drastis

Ish awalnya dilarikan ke IGD RSUD dr. Rehatta pada Jumat, 20 Juni, dengan keluhan sakit perut dan diare. Namun menurut keterangan Frd, istri tercintanya justru hanya dianggap mengalami dehidrasi. “Tidak ada tindakan medis yang berarti. Bahkan oksigen baru diberikan hari Minggu, dan itu atas permintaan kami. Obat nyeri pun kami beli sendiri ke apotek luar,” tutur Frd, menahan emosi.

Ironisnya, infus sempat lepas dari tubuh pasien sejak pagi hingga sore karena alasan stok kosong. Ketika keluarga berniat merujuk ke rumah sakit lain, kondisi Ish sudah terlalu lemah untuk dipindahkan.


Diagnosis Tak Konsisten, Hidup yang Terenggut

Yang membuat keluarga semakin terpukul adalah inkonsistensi dalam diagnosis. Awalnya Ish didiagnosa mengidap kista, tetapi menjelang tindakan operasi, diagnosis berubah menjadi usus buntu bocor. “Setelah operasi, istri saya langsung tidak sadar, masuk ICU, dan beberapa jam kemudian dinyatakan meninggal,” lanjut Frd.

Perubahan diagnosis yang mendadak dan minimnya komunikasi medis selama proses perawatan memperkuat dugaan bahwa pihak rumah sakit tidak kompeten menangani pasien dengan benar dan profesional.


Kemarahan Warga: "Kami Bukan Kelinci Percobaan!"

Tokoh masyarakat Donorojo, Joko Santoso, mengecam keras layanan medis di RSUD dr. Rehatta. Menurutnya, ini bukan kali pertama warga mengeluhkan buruknya penanganan di rumah sakit tersebut.

“Kalau tidak sanggup, seharusnya sejak awal dirujuk. Bukan menunggu sampai kritis. Masyarakat menggantungkan harapan pada tenaga medis. Salah diagnosis berarti menggadaikan nyawa,” tegasnya.

Joko menyebut praktik-praktik "coba-coba" seperti ini mencoreng nama baik dunia medis dan bisa menurunkan kepercayaan publik terhadap layanan kesehatan milik pemerintah. “Kalau berhasil dianggap pahlawan, kalau gagal bilangnya sudah usaha. Ini bukan mental institusi penyelamat nyawa. Masyarakat bukan kelinci percobaan!” tegasnya.


Tuntutan Evaluasi dan Audit Layanan Medis

Peristiwa ini memunculkan desakan publik terhadap Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Kesehatan Jawa Tengah untuk melakukan audit menyeluruh terhadap sistem pelayanan di RSUD dr. Rehatta. Jika terbukti ada unsur kelalaian atau malpraktik, keluarga meminta agar proses hukum dijalankan secara tegas dan transparan.

Kematian Ish seharusnya tidak menjadi sekadar angka dalam statistik rumah sakit. Ia adalah potret buram dari sistem layanan kesehatan yang seharusnya menjadi tempat masyarakat menggantungkan harapan, bukan tempat kehilangan harapan.

***

Sumber: G7/Koransatu/Once.

Diduga Malpraktik, Warga Donorojo Jepara Meninggal Usai Operasi di RSUD Dr. Rehatta: Keluarga dan Warga Desak Evaluasi Layanan Medis 

0 Komentar

© Copyright 2025 - Queensha Jepara
PT Okada Entertainment Indonesia