| Foto, ilustrasi. Sekelompok anak muda Indonesia yang penuh semangat dan pintar menata hidup menuju masa depan. |
Queensha.id - Jepara,
Di tengah gempuran gaya hidup instan dan budaya pamer di media sosial, anak muda dihadapkan pada pilihan penting: mengejar gengsi sesaat atau membangun masa depan yang nyata. Motor keren, gawai mahal, hingga nongkrong tanpa arah sering kali menjadi simbol “keren”, meski tidak sejalan dengan kondisi keuangan.
Pengamat sosial Jepara, Purnomo Wardoyo, menilai bahwa kunci kesuksesan anak muda bukan terletak pada barang yang dimiliki, melainkan pada cara hidup yang dijalani.
“Anak muda itu tidak salah punya motor atau HP bagus. Tapi yang salah kalau memaksakan diri dengan utang, cicilan, dan gaya hidup yang tidak sebanding dengan penghasilan. Hidup sederhana tapi terarah justru membentuk karakter kuat,” ujar Purnomo, Selasa (23/12/2025).
Menurutnya, motor bukanlah simbol kegagalan atau keberhasilan. Justru, motor bekas yang masih layak, dirawat dengan baik, diservis rutin, dipoles hingga rapi, mencerminkan kedewasaan dalam mengelola keuangan. Terlebih jika dibeli secara tunai, tanpa cicilan yang membebani pikiran setiap bulan.
Purnomo menegaskan, kemampuan mengatur keuangan sejak muda adalah fondasi utama menuju kehidupan mapan, bukan hanya secara materi, tetapi juga mental dan spiritual.
Urutan Cara Hidup Baik dan Sehat dari Muda hingga Menikah
Berikut panduan hidup yang realistis dan berjenjang bagi anak muda, berdasarkan pandangan sosial dan nilai kehidupan sehat:
1. Terima Kondisi, Jangan Paksakan Gengsi
Mulailah dari apa yang dimiliki. Gaji kecil bukan aib. Yang berbahaya adalah memaksakan gaya hidup besar. Beli barang sesuai kebutuhan, bukan demi pengakuan.
2. Utamakan Transaksi Tunai
Biasakan membeli barang secara cash. Hindari kredit konsumtif yang hanya menambah beban pikiran. Bebas cicilan berarti lebih tenang dan merdeka secara finansial.
3. Rawat Apa yang Dimiliki
Motor, pakaian, atau alat kerja yang dirawat dengan baik akan terlihat lebih berkelas daripada barang mahal tapi diabaikan. Kerapian adalah cerminan karakter.
4. Disiplin Waktu dan Pola Hidup
Atur waktu dengan jelas: kapan bekerja, kapan istirahat, kapan bersosialisasi, dan kapan beribadah. Hidup teratur menciptakan tubuh sehat dan pikiran jernih.
5. Gunakan Teknologi untuk Ilmu, Bukan Ilusi
HP adalah alat, bukan tujuan. Gunakan untuk belajar, mencari peluang, dan menambah wawasan. Hindari judi online, penipuan digital, dan hiburan yang merusak fokus hidup.
6. Rajin Menabung, Sekecil Apa pun
Menabung bukan soal jumlah, tapi kebiasaan. Sedikit demi sedikit akan menjadi bekal penting saat menghadapi kebutuhan besar di masa depan.
7. Bangun Akhlak dan Spiritualitas
Jangan menunggu sempurna untuk beribadah. Mulai pelan-pelan. Sholat, berbuat baik, bersikap sopan, dan ramah adalah investasi sosial yang nilainya jangka panjang.
8. Pilih Lingkungan yang Sehat
Bertemanlah dengan orang-orang yang saling mengingatkan, bukan menjerumuskan. Lingkungan baik akan menarik rezeki dan peluang baik.
9. Jaga Penampilan Secukupnya
Ganteng dan cantik itu relatif. Tapi rapi, bersih, dan sopan itu mutlak. Penampilan rapi menciptakan rasa hormat, bahkan tanpa kekayaan.
10. Siapkan Mental dan Finansial Menuju Pernikahan
Menikah bukan sekadar cinta, tapi tanggung jawab. Kematangan emosi, kebiasaan hemat, dan akhlak baik adalah bekal utama membangun keluarga.
Purnomo menutup dengan pesan sederhana namun kuat.
“Tidak perlu kaya raya untuk dihormati. Cukup jadi pribadi yang jujur, sopan, bertanggung jawab, dan mandiri. Dari situlah masa depan yang baik akan tumbuh," pungkasnya.
Di tengah derasnya arus modernitas, hidup sederhana bukan tanda tertinggal, melainkan bukti bahwa seseorang sedang menyiapkan masa depan dengan sadar dan bermartabat.
***
Tim Redaksi.