 |
| Foto, tangkap layar dari akun Facebook Info Kudus Hari Ini. |
Queensha.id - Semarang,
Warga Kota Semarang dan sekitarnya diimbau untuk mewaspadai potensi kemacetan pada hari Senin, 23 Juni 2025 mendatang. Pasalnya, ribuan sopir truk dari berbagai daerah akan menggelar aksi solidaritas besar-besaran di depan Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Tengah, Jalan Siliwangi No. 357 Krapyak, Semarang.
Aksi ini digagas oleh Dewan Pimpinan Nasional Aliansi Pengemudi Independen (API), sebagai bentuk penyampaian aspirasi terkait kebijakan Zero ODOL (Over Dimension Over Loading). Dalam surat pemberitahuan resmi yang ditujukan kepada Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah, tercatat bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
API menilai perlunya pemerintah pusat dan kementerian terkait untuk lebih terbuka dalam mendengarkan suara para pengemudi truk yang selama ini merasa terdampak oleh kebijakan Zero ODOL, yang dinilai memberatkan tanpa solusi konkret di lapangan.
Diperkirakan sebanyak 1.500 peserta akan ambil bagian dalam aksi ini. Mereka akan membawa alat peraga seperti:
- Mobil komando dari masing-masing wilayah
- Sekitar 1.000 unit truk
- Bendera Merah Putih dan bendera organisasi
- Spanduk, banner, dan pengeras suara
Titik kumpul para peserta aksi telah ditentukan di tiga lokasi strategis:
- Terminal Gunungpati
- Lingkar Ambarawa Bawen
- Kantor Sekretariat API Nasional (wilayah Semarang dan Demak)
Dalam unggahan viral akun Facebook Info Kudus hari ini yang turut menyebarluaskan rencana aksi ini, warga diingatkan untuk mengatur ulang jadwal perjalanan dan menghindari jalur-jalur yang berpotensi macet. “Di Semarang bakalan macet bolo hari Senin nanti. Jadwal-jadwal anda bisa diatur dan carilah jalan alternatif,” tulis unggahan tersebut disertai tagar #fotoviral #infopantura #infojawatengah.
Aksi ini rencananya dimulai pukul 09.00 WIB, dengan lokasi utama di Kantor Dishub Jawa Tengah. Para sopir berharap aspirasinya dapat difasilitasi dengan baik oleh pihak kepolisian dan pemerintah daerah, agar kegiatan berlangsung tertib dan aman.
Pihak berwenang pun diharapkan dapat mengantisipasi dampak lalu lintas dari aksi ini, terutama mengingat jumlah kendaraan besar yang akan terlibat. Selain untuk menyuarakan kepentingan pengemudi, aksi ini juga menjadi panggilan untuk mendialogkan kembali arah kebijakan transportasi nasional.
Bagi warga Semarang dan pengguna jalan lainnya, harap waspada dan bijak dalam merencanakan perjalanan Anda pada 23 Juni mendatang.
***
Sumber: IK Hari Ini.
