Foto, Bendungan Karet Welahan Bum (Bongpes) di Desa Gerdu, Kecamatan Pecangaan, Jepara. |
Queensha.id - Jepara,
Kabupaten Jepara yang selama ini dikenal luas sebagai pusat industri ukir dan furnitur, kini menghadapi ancaman serius dari sisi lingkungan dan ekonomi. Bendungan Karet Welahan Bum (Bongpes) di Desa Gerdu, Kecamatan Pecangaan mengalami kebocoran cukup parah, yang menjadi pemicu utama banjir musiman di wilayah sekitar.
Kondisi memprihatinkan ini diungkapkan langsung oleh Wakil Bupati Jepara, Muhammad Ibnu Hajar. Ia menyebutkan bahwa karet bendungan mengalami kebocoran sepanjang kurang lebih setengah meter dan sudah berlangsung cukup lama. “Kerusakannya sudah cukup lama ya, karetnya ini sudah bocor sepanjang kurang lebih setengah meter,” ujar Hajar, Kamis (26/6/2025).
Ironisnya, Bongpes tak hanya berperan sebagai infrastruktur pertanian, tetapi juga menjadi destinasi wisata sore favorit masyarakat sekitar. Banyak anak muda menghabiskan waktu bersantai di kawasan ini sambil menikmati kuliner UMKM lokal. Potensi wisata yang kuat itu pun ikut terdampak oleh rusaknya bendungan.
Lebih dari sekadar genangan, banjir yang diakibatkan kerusakan bendungan ini membawa dampak serius bagi sektor pertanian. Menurut data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara, terdapat sekitar 2.682,68 hektare sawah yang rawan terdampak jika banjir terus berulang, dengan potensi produksi padi mencapai 8.298,80 ton. Kawasan terdampak mencakup empat kecamatan: Kalinyamatan (732,07 ha), Welahan (785,37 ha), Pecangaan (321,87 ha), dan Kedung (843,42 ha).
Kerusakan yang dibiarkan ini, lanjut Hajar, dapat menyebabkan gagal panen atau puso dalam skala besar. “Kami berharap kepada Kementerian PU agar bendungan Bongpes ini dapat segera diperbaiki. Karena potensi kerugian ekonominya luar biasa,” tegasnya.
Tak tanggung-tanggung, estimasi kerugian ekonomi akibat puso ini ditaksir mencapai Rp51,45 miliar. Penambalan sementara yang dilakukan petugas pun dinilai belum efektif karena tak mampu bertahan menghadapi cuaca ekstrem dan tekanan air yang tinggi.
Wakil Bupati menekankan bahwa perbaikan permanen sangat mendesak, bukan hanya untuk menyelamatkan sektor pertanian dan ekonomi warga, tapi juga untuk menghidupkan kembali potensi pariwisata di sekitar Bongpes. “Jika diperbaiki, bendungan ini bisa dikembangkan menjadi wisata edukasi karena memiliki keunikan teknologi karet yang bisa mengembang dan mengempis,” katanya.
Dengan kondisi genting ini, masyarakat dan pemerintah daerah berharap ada langkah cepat dari pemerintah pusat, khususnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), untuk mengatasi kerusakan yang ada.
Jepara tak boleh terus tenggelam dalam masalah yang sebenarnya bisa dicegah. Potensi pertanian dan pariwisata yang dimiliki harus diselamatkan sebelum terlambat.
***
Sumber: In.