| Foto, tangkap layar dari video yang diterima awak media. |
Queensha.id - Jepara,
Situasi di Pemerintahan Desa Damarjati, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara, tengah menjadi sorotan publik. Sejumlah warga melayangkan protes atas dugaan perilaku tidak pantas yang dilakukan oleh salah satu perangkat desa.
Oknum tersebut diketahui bernama Fibri Cahyono, staf kesejahteraan yang juga membidangi urusan pembangunan di desa tersebut. Warga menilai, tindakan Fibri yang kerap mabuk-mabukan dinilai tidak mencerminkan perilaku etis seorang perangkat desa yang seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat.
“Sebagai perangkat desa seharusnya memberi contoh yang baik, bukan malah sebaliknya,” ujar Agus Alesta, salah satu warga Damarjati, kepada awak media pada Minggu (26/10/2025) malam.
Menurut Agus, dirinya memiliki bukti video yang memperlihatkan tindakan tidak terpuji tersebut. Ia menilai, perilaku demikian bisa merusak citra Pemerintah Desa di mata masyarakat, serta mengganggu kepercayaan publik terhadap pelayanan desa.
Lebih lanjut, Agus juga menyoroti persoalan lain di internal Pemdes Damarjati. Ia menuding adanya ketidaktransparanan pengelolaan dana, termasuk keterlambatan pembayaran iuran BPJS Ketenagakerjaan selama 10 bulan yang menjadi tanggung jawab Kaur Keuangan, Nur Khalimah.
“Banyak warga yang menyampaikan ketidaksukaan terhadap dua oknum perangkat desa tersebut. Kami tidak bermaksud menyerang pribadi, tapi ingin Pemerintah Desa memiliki SDM yang layak dan berintegritas,” tegasnya.
Agus menambahkan, dirinya tidak memiliki permasalahan pribadi dengan Petinggi Desa Damarjati. Ia bahkan menyebut hubungan mereka selama ini berjalan harmonis.
“Bahkan ibu saya dan Petinggi Damarjati sempat berangkat umrah bersama. Ini membuktikan bahwa saya tidak punya persoalan pribadi. Ini murni soal etika dan kualitas pejabat publik,” jelasnya.
Etika sendiri, lanjut Agus, merupakan landasan moral yang menentukan benar atau salahnya suatu tindakan. “Kalau seorang pejabat publik sering mabuk, bagaimana bisa menjadi panutan bagi warga?” ujarnya menambahkan.
Hingga berita ini diterbitkan, Fibri Cahyono dan Nur Khalimah belum memberikan keterangan atau klarifikasi resmi terkait tudingan tersebut. Masyarakat berharap Pemerintah Desa Damarjati segera mengambil langkah tegas agar kepercayaan warga tidak semakin luntur.
***
Sumber: L7.