Breaking News

Demo Supir Truk Tolak ODOL di Kudus, Spanduk Kocak Jadi Sorotan: “Kalau Supir Tidak Bekerja, Mbak LC Mau Makan Apa?

Foto, demo truk dari berbagai kotap di Jawa Tengah yang berkumpul di Kudus menyuarakan aspirasi dan tuntutan dari para supir truk.

Queensha.id - Kudus,

Aksi unjuk rasa para supir truk dari berbagai daerah di Jawa Tengah yang menolak aturan kendaraan ODOL (Over Dimension Over Load) berlangsung meriah namun tetap penuh kritik sosial. Salah satu momen paling mencuri perhatian publik adalah spanduk besar yang dibentangkan di sisi truk bertuliskan kalimat satir nan menggelitik:

"Kalau supir tidak bekerja, Mbak LC mau makan apa??? #TOLAKODOL"

Spanduk tersebut langsung viral di media sosial karena dianggap menggabungkan humor khas supir jalanan dengan kritik sosial yang pedas. Dalam suasana serius menuntut keadilan, para supir tidak kehilangan caranya menyuarakan keresahan dengan gaya khas mereka: blak-blakan dan apa adanya.


Apa Itu ODOL dan Kenapa Ditolak?

Dalam dunia transportasi, ODOL adalah singkatan dari "Over Dimension Over Load", yang merujuk pada kendaraan yang memiliki dimensi atau muatan melebihi batas yang ditentukan. Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan telah mengeluarkan regulasi larangan kendaraan ODOL demi menjaga:

  • Keselamatan pengemudi dan pengguna jalan lain
  • Kondisi infrastruktur jalan
  • Kelancaran lalu lintas

Namun, dari sisi para supir, aturan ini dianggap tidak berpihak pada kehidupan mereka. Banyak dari mereka menggantungkan penghasilan dari muatan berat. Bagi mereka, pembatasan muatan berarti penghasilan berkurang drastis.


Supir Menjerit, Jalanan Menjadi Panggung Protes

Dalam aksi damai yang dilakukan kemarin di wilayah Kudus, puluhan truk dari berbagai kota seperti Jepara, Pati, Demak, hingga Grobogan ikut serta. Mereka memarkirkan kendaraan di sisi jalan dengan berbagai tulisan protes.

Tak sedikit spanduk yang mengandung nada satire dan humor, salah satunya bahkan menyinggung kebutuhan ekonomi yang lebih luas, seperti tulisan yang menyebut "mbak LC" (Ladies Companion) yang disebut-sebut juga terdampak jika para supir kehilangan pekerjaan.


Suara Dari Jalanan

Andi, salah satu supir truk asal Demak, mengaku setuju dengan regulasi pemerintah soal keamanan jalan. Tapi, menurutnya, perlu ada masa transisi dan solusi yang berpihak pada pengusaha kecil dan supir.

"Kami ini hanya menjalankan pekerjaan. Kalau harus patuh aturan ODOL, ya bagus. Tapi jangan dadakan. Banyak teman-teman yang bisa kehilangan muatan dan akhirnya nggak bisa kasih makan anak istri," katanya dengan nada serius.


Harapan Supir Truk

Para supir berharap pemerintah dapat mengevaluasi kebijakan ODOL dengan lebih bijaksana. Mereka menginginkan adanya dialog antara pemerintah, pemilik armada, dan para pengemudi. Selain itu, bantuan insentif atau subsidi untuk modifikasi kendaraan agar sesuai regulasi juga diharapkan.


Jadi, dli balik kelakar spanduk yang bikin pembaca tertawa, tersimpan jeritan hati ribuan pekerja jalanan yang menggantungkan hidupnya dari muatan yang mereka angkut. Suara dari jalanan ini harus didengar, tidak hanya karena truk mereka besar, tapi karena suara mereka membawa beban hidup yang nyata.

***

#TolakODOL #AksiSupirTruk #KudusBersuara #SuaraRakyatJalanan #BeritaTerkini #TransportasiNasional


0 Komentar

© Copyright 2025 - Queensha Jepara
PT Okada Entertainment Indonesia