Queensha.id - Edukasi Islam,
Di balik gelapnya malam dan gemerlapnya dunia, ada dua jurang kehancuran yang mengintai: mabuk dan zina. Dua dosa besar yang sering dianggap “sepele” oleh sebagian kalangan, padahal keduanya membuka jalan menuju siksa pedih di akhirat jika tidak segera ditutup dengan taubat yang tulus.
Khamr: Induk Segala Kejahatan
Dalam Islam, minuman keras atau khamr tak hanya diharamkan, tapi juga disebut sebagai “ummul khaba'its”, induk dari segala keburukan. Satu teguk khamr dapat menghilangkan akal, membuka jalan pada perzinahan, kekerasan, bahkan pembunuhan.
Allah SWT dengan tegas berfirman dalam Al-Qur'an:
"Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran meminum khamr dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan salat." (QS. Al-Ma’idah: 91)
Sementara dalam sebuah hadis riwayat Tirmidzi, Nabi SAW bersabda:
“Barang siapa minum khamr, maka Allah tidak akan menerima salatnya selama 40 hari. Jika ia mati dalam keadaan mabuk, maka ia masuk neraka.”
Bayangkan, 40 hari salat tak diterima hanya karena satu botol minuman haram. Sebuah harga yang terlalu mahal.
Zina: Kejatuhan Iman yang Nyata
Zina, dosa yang tak hanya menghancurkan moral tapi juga merobek kehormatan manusia. Dalam surat Al-Furqan ayat 68-69, Allah SWT memberi ancaman yang mengguncang hati:
“Dan orang-orang yang tidak berzina... Barang siapa melakukan itu, niscaya dia mendapat (balasan) dosa. Akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari Kiamat dan dia kekal di dalamnya dalam keadaan terhina.”
Nabi Muhammad SAW bahkan menegaskan bahwa iman seseorang lenyap saat ia berzina:
“Tidaklah seorang pezina itu berzina ketika ia berzina dalam keadaan beriman.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Zina bukan sekadar dosa jasmani. Ia merusak ruhani dan menodai keimanan seseorang secara langsung.
Masih Adakah Harapan? Tentu Ada.
Islam bukan agama yang memvonis, tapi membimbing. Bagi para pelaku dosa, pintu taubat selalu terbuka lebar—sebelum nyawa mencapai tenggorokan.
Allah SWT berfirman:
"Katakanlah: Wahai hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya." (QS. Az-Zumar: 53)
Inilah Solusi: Taubat Nasuha
Untuk kembali ke jalan Allah, dibutuhkan taubat nasuha, yaitu:
1. Menyesali dengan sungguh-sungguh dosa yang telah dilakukan.
2. Berhenti total dari perbuatan tersebut.
3. Berjanji dengan sepenuh hati untuk tidak mengulanginya lagi.
4. Jika berdampak pada orang lain (seperti perzinahan yang merusak rumah tangga), maka harus meminta maaf dan memperbaiki kerusakan yang telah ditimbulkan.
Langkah Pencegahan: Hindari Lingkungan Gelap
Setan menggoda lewat lingkungan. Hindari teman yang mengajak pesta, minum-minuman, atau berzina. Carilah lingkungan yang mendekatkan pada masjid, kajian, dan ilmu agama.
Perbanyak ibadah, seperti shalat lima waktu, dzikir, sedekah, dan mengaji. Bila merasa tak sanggup menahan syahwat, maka jalan keluar yang halal adalah menikah.
“Wahai para pemuda, barang siapa di antara kalian mampu menikah, maka menikahlah…” (HR. Bukhari & Muslim)
Selamatkan Diri Sebelum Terlambat
Mabuk dan zina bukan sekadar kesalahan pribadi. Ia adalah penyakit sosial yang bisa menghancurkan masa depan umat. Tapi siapa pun yang pernah terjerumus, tak pernah tertutup kesempatan untuk kembali asal bertaubat dengan sungguh-sungguh.
Allah tidak menilai masa lalumu, tetapi seberapa kuat niatmu untuk berubah.
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan menyucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222)
Kembali ke Allah, sebelum jasadmu kembali ke tanah.
***
Sumber: BS.