Breaking News

Diduga Pelaku Tabrak Lari Dihajar Massa di Jembatan Kanal Pamatan Jepara, Saksi Khawatir Ada Penganiayaan Lanjutan

Foto, tangkap layar dari video rekaman kamera yang di unggah di media sosial.


Queensha.id – Jepara,

Aksi main hakim sendiri kembali terjadi di Kabupaten Jepara. Seorang pria yang diduga sebagai pelaku tabrak lari dihajar massa di sekitar Jembatan Kanal Pamatan, Kelurahan Demaan, Kecamatan Jepara kota, Kabupaten Jepara pada Kamis malam (24/7/2025) sekitar pukul 22.40 WIB. Kejadian tersebut memicu keprihatinan warganet dan atensi terhadap pihak berwenang, setelah saksi mata menduga pelaku tidak langsung dibawa ke kantor polisi, melainkan ke arah lain yang mencurigakan.



Menurut keterangan dari akun Instagram @infokejadianjepara yang menjadi sumber informasi publik dan sejumlah followers yang berada di lokasi kejadian, peristiwa bermula ketika pria tersebut diinterogasi warga sekitar karena diduga menabrak seseorang di kawasan tersebut. Namun, saat proses interogasi berlangsung, pria itu diduga mendapatkan pukulan dari beberapa orang.



Tak tahan dengan perlakuan tersebut, pelaku mencoba melarikan diri. Sayangnya, pelarian itu justru membuat amarah warga semakin memuncak. Ia kembali dihajar oleh massa hingga dalam kondisi lemas dan meminta tolong.


Dibawa ke Mobil Silver, Bukan ke Polres?


Salah satu hal yang menimbulkan kekhawatiran adalah dugaan bahwa pelaku dibawa oleh sekelompok orang menggunakan mobil Honda Jazz berwarna silver, namun tidak menuju arah Polres Jepara, padahal lokasi kejadian relatif dekat. Justru, menurut keterangan saksi, mobil tersebut melaju ke arah Pasar Apung.

“Kalau memang mau diserahkan ke pihak berwajib, seharusnya dibawa ke Polres, bukan ke tempat lain. Kami khawatir pelaku malah jadi korban penganiayaan lebih lanjut,” ujar salah satu saksi yang dikutip dari laporan akun Instagram tersebut, Kamis (24/7/2025).


Selain itu, komentar lainnya memberikan informasi yang lebih, "Padahal dia dipukul gara-gara ngomong gak jelas, di tanya apa jwb nya apa, dia loh mabok, saya saksi mata dan kejadian itu sudah diurus secara kekeluargaan ya, itu ketikannya min tolong diperbaiki, manaada dia dibawa pergi lagi hahaha, " komentar akun Instagram @vivyyanakbaik_


Admin akun Instagram tersebut juga memberikan imbauan kepada masyarakat Jepara agar tidak bertindak gegabah dalam menangani pelaku kejahatan atau pelanggaran lalu lintas.


“Tolong jangan main hakim sendiri, lur. Selagi masih bisa damai, ya damai mawon. Kalau memang tidak ada jalan tengah, laporkan ke pihak yang berwajib. Jangan sampai niat menegakkan keadilan berubah jadi pelanggaran hukum baru,” tulis admin dalam unggahan viralnya.


Unggahan tersebut telah menandai akun resmi @polresjepara dan @polisi_jepara, berharap agar kepolisian segera mengecek keberadaan CCTV di sekitar Jembatan Kanal Pamatan untuk memastikan kronologi dan mengusut pihak-pihak yang terlibat.


Tuntutan Transparansi dan Keadilan


Peristiwa ini menambah daftar panjang tindakan main hakim sendiri yang bisa berujung fatal jika tidak segera dikendalikan. Warga dan aktivis sipil mendesak aparat penegak hukum agar segera mengamankan korban, mengusut kasus ini secara transparan, dan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai penanganan hukum yang benar.



Jika benar pelaku terbukti melakukan tabrak lari, tentu proses hukum harus tetap dijalankan. Namun tindakan main hakim sendiri jelas melanggar hukum dan berpotensi memicu konflik horizontal yang lebih besar.


Harapan Investigasi Segera


Kini, perhatian tertuju pada pihak kepolisian. Diharapkan, @polresjepara segera menindaklanjuti laporan warga, menelusuri jejak kendaraan silver yang membawa pelaku, serta mengungkap siapa saja yang terlibat dalam penganiayaan tersebut.


Keadilan seharusnya ditegakkan oleh hukum, bukan oleh amarah.

***

Sumber: IKJ.

Kamis, 24 Juli 2025.
Reporter: Tim Redaksi Queensha Jepara.

0 Komentar

© Copyright 2025 - Queensha Jepara
PT Okada Entertainment Indonesia