Foto, Seorang pemuda bernama Abdullah Matin Humaini atau akrab disapa Dulmatin, mencuri perhatian warga karena memilih mengendarai Vespa klasik. |
Queensha.id - Demak,
Ada yang berbeda dari prosesi pernikahan di Kabupaten Demak pada Minggu (15/6/2025). Seorang pemuda bernama Abdullah Matin Humaini atau akrab disapa Dulmatin, mencuri perhatian warga karena memilih mengendarai Vespa klasik menuju kediaman mempelai wanita. Bukan sembarang Vespa, motor yang ia tunggangi adalah Vespa Super Astuti 150 cc, kendaraan kesayangannya sejak masa muda.
Berpakaian jas hitam lengkap dengan ornamen pernikahan, Dulmatin melaju dari Desa Jungpasir, Kecamatan Wedung, menuju Desa Karangrandu, tempat tinggal calon istrinya. Menambah kesan klasik, Vespa tersebut telah dimodifikasi dengan sidecar dan dikemudikan sendiri oleh Dulmatin. Sang adik duduk di sampingnya, sementara iring-iringan keluarga mengikuti di belakang menggunakan mobil, sepeda motor, dan pick up yang membawa seserahan.
Namun, di tengah perjalanan, momen unik pun terjadi. Orangtua Dulmatin meminta sang mempelai pria untuk beralih ke mobil demi kenyamanan dan kelancaran prosesi.
Ia pun menuruti, dan Vespa kesayangannya berpindah kendali ke adiknya. Tak disangka, beberapa kilometer kemudian, kendaraan itu tiba-tiba rewel. Mesinnya mati-mati saat digas, dan meski dicoba berulang kali, tak kunjung menyala stabil.
“Sulit dinyalakan, akhirnya saya parkirkan di rumah warga untuk mempersingkat waktu,” ujar sang adik.
Diduga karena Vespa tersebut sudah terlalu ‘akrab’ dengan Dulmatin sang pemilik, motor itu seolah ogah dikendarai orang lain. Kopling yang kurang center menjadi alasan teknis mengapa Vespa tak bisa melanjutkan perjalanan. Kendaraan pun dititipkan ke rumah warga terdekat demi keamanan.
Meski sempat tertunda, rombongan keluarga mempelai pria akhirnya tiba dengan selamat di Karangrandu. Dulmatin pun resmi menikah dan menjadi pasangan suami istri bersama santri perempuan pilihannya.
Yang lebih menarik lagi, usai ijab kabul dan acara resepsi, Dulmatin kembali menghidupkan Vespa Super Astuti dan berhasil. Kali ini, ia memboyong istri tercinta pulang ke Desa Jungpasir menggunakan motor klasik itu berdua. Momen ini menjadi simbol kebersamaan sekaligus lembaran baru yang ia jalani bersama pasangan hidupnya.
Tersenyum malu-malu, sang istri mengenakan gaun pernikahan, duduk manis di belakang suami. Sementara Dulmatin dengan percaya diri mengendalikan Vespa yang seolah memperkenalkan kepada dunia bahwa ia tak hanya menggandeng seorang istri, tapi juga mengajak ‘teman seperjuangan’ menapaki babak baru kehidupan.
"Tradisinya memboyong istri ke rumah suami, sebentar saja. Kami sama-sama masih malu. Saya santri, dia juga santri. Belum lama kenal juga," ujar Dulmatin sambil tersenyum.
Bagi Dulmatin, Vespa Super Astuti bukan sekadar kendaraan. Ia menyebut motor itu sebagai teman dalam suka duka masa mudanya. Karenanya, melibatkan Vespa di hari bahagianya adalah bentuk penghargaan dan nostalgia.
“Berbagi kebahagiaan saja. Saya ingin istri saya mengenal juga siapa yang menemani saya dulu saat susah. Sekarang kita mulai perjalanan baru, bersama,” pungkasnya.
Pernikahan ala Dulmatin dan Vespa Super Astuti ini tak hanya mengundang senyum, tapi juga jadi inspirasi bahwa cinta bisa dirayakan dengan cara unik, sederhana, dan penuh makna.
0 Komentar