Notification

×

Iklan

Iklan

Alyssa Carson, Gadis 23 Tahun yang Siap Tinggalkan Bumi Selamanya Demi Mars

Minggu, 27 Juli 2025 | 07.02 WIB Last Updated 2025-07-27T00:05:14Z

Foto, kolase wanita muda bernama Alyssa Carson sudah bersiap mencatat sejarah sebagai manusia pertama yang akan tinggal secara permanen di Planet Mars. 


Queensha.id - Internasional,


Dalam usia yang baru menginjak 23 tahun, seorang wanita muda bernama Alyssa Carson sudah bersiap mencatat sejarah sebagai manusia pertama yang akan tinggal secara permanen di Planet Mars. Lebih mencengangkan lagi: ini adalah misi satu arah. Jika Alyssa berangkat, ia tidak akan pernah kembali ke Bumi.


Alyssa bukan sekadar astronot muda asal Amerika Serikat. Ia adalah simbol dari mimpi besar umat manusia untuk menjejakkan kaki lebih jauh di luar angkasa, tepatnya melalui Mars One—sebuah proyek ambisius yang diluncurkan oleh organisasi nirlaba asal Belanda sejak 2012. Proyek ini bertujuan membangun koloni manusia pertama di Planet Merah, menjadikannya rumah kedua bagi peradaban manusia.


Dari lebih dari 200 ribu pelamar dari seluruh penjuru dunia, Alyssa berhasil lolos seleksi ketat dan pelatihan ekstrem, membuktikan bahwa tekadnya bukan sekadar obsesi masa kecil.


Mimpi yang Tertanam Sejak Usia 3 Tahun


Ketika anak-anak seusianya masih bermain boneka dan mobil-mobilan, Alyssa kecil sudah memimpikan perjalanan ke luar angkasa. Sejak usia tiga tahun, ia terobsesi dengan Mars. Obsesi itu kemudian diwujudkan melalui berbagai pelatihan yang biasanya diikuti calon astronot profesional: mulai dari simulasi gravitasi nol, pelatihan bertahan hidup di lingkungan ekstrem, hingga pelatihan komunikasi lintas planet.


Kini, setelah dua dekade mimpi itu dipupuk, Alyssa berada di ambang mewujudkannya dengan satu syarat: meninggalkan Bumi untuk selamanya.


Tantangan Ekstrem, Misi yang Menantang Kematian


Tinggal di Mars bukan sekadar hidup di dunia lain. Mars memiliki atmosfer yang 95 persen terdiri dari karbon dioksida, suhu rata-rata -60 derajat Celsius, serta badai debu besar yang bisa berlangsung selama berbulan-bulan. Namun, justru semua kesulitan itulah yang membuat Alyssa semakin yakin.


“Saya tahu ini jalan hidup saya. Saya ingin membantu menjadikan Mars sebagai rumah baru bagi umat manusia dan menginspirasi generasi muda untuk berani bermimpi besar,” ujar Alyssa dalam salah satu wawancaranya.


Berbagai teknologi tengah dikembangkan untuk mendukung misi ini, termasuk printer 3D yang akan digunakan membangun tempat tinggal dari tanah Mars, serta sistem pertanian mandiri untuk menciptakan pasokan makanan di lingkungan yang nyaris tak bersahabat.



Antara Mimpi dan Kehilangan


Di balik sorotan sains dan prestasi, keputusan Alyssa juga penuh risiko emosional. Ia harus rela meninggalkan keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan semua hal yang ia kenal di Bumi. Banyak yang menganggap misinya nekat, bahkan seperti aksi “bunuh diri berteknologi tinggi”. Namun bagi Alyssa, pengorbanan itu adalah harga dari impian besar.


Jika misinya berhasil, Alyssa Carson tak hanya akan dikenal sebagai manusia pertama yang tinggal di Mars, tetapi juga sebagai pionir keberanian yang memperluas cakrawala kemungkinan bagi masa depan manusia.


Dunia kini menanti. Bukan sekadar apakah manusia bisa hidup di Mars, tetapi apakah seorang gadis muda bernama Alyssa bisa membuka babak baru bagi sejarah manusia tanpa pernah kembali pulang.

***

Reporter: Tim Redaksi Queensha Jepara
Sumber: Hipwee.com
Terbit: 26 Juli 2025

×
Berita Terbaru Update