 |
| Foto, tangkap layar dari akun Facebook Video Viral Terkini. |
Queensha.id - Edukasi Sosial,
Banyak keluarga muda di Indonesia yang menghadapi tantangan dalam mengatur keuangan rumah tangga, terutama saat harus membagi gaji bulanan dengan beban cicilan. Namun, contoh yang satu ini patut menjadi inspirasi. Dengan pendapatan Rp8 juta per bulan dan cicilan Rp2,5 juta, pasangan suami istri ini berhasil menyusun strategi pengelolaan keuangan yang teratur, realistis, dan tetap sehat.
Mereka membagi alokasi pengeluaran berdasarkan metode persentase, yang kerap direkomendasikan oleh para perencana keuangan, yakni:
1. Kebutuhan Pokok – 75% (Rp4.125.000)
Anggaran terbesar difokuskan pada kebutuhan hidup sehari-hari yang mencakup:
- Belanja bulanan: Rp500.000
- Belanja masak harian: Rp1.500.000
- Bayar listrik: Rp250.000
- Bensin: Rp200.000
- WiFi: Rp250.000
- Kebutuhan anak (TK): Rp300.000
- Gas & galon: Rp180.000
- PDAM: Rp150.000
- Pegangan suami: Rp300.000
- Pegangan istri: Rp200.000
- Lain-lain: disesuaikan
Dengan pendekatan ini, kebutuhan keluarga tetap terpenuhi tanpa harus berutang tambahan.
2. Tabungan – 15% (Rp825.000)
Meskipun ada cicilan, keluarga ini tetap menyisihkan dana untuk masa depan:
- Dana darurat: Rp250.000
- Tabungan wajib: Rp200.000
- Tabungan pendidikan anak: Rp200.000
- Sinking fund (tabungan untuk kebutuhan besar mendadak): Rp175.000
Menabung adalah langkah penting agar keuangan tetap aman di masa depan.
3. Kebutuhan Sekunder & Sosial – 10% (Rp550.000)
Tak lupa, mereka menyisihkan:
- Sedekah: Rp50.000
- Kebutuhan pribadi atau hiburan: Rp500.000
Dengan menyisihkan untuk sedekah dan keinginan, keluarga ini tetap menjaga keseimbangan spiritual dan emosional.
Cicilan Disisihkan di Awal
Cicilan bulanan sebesar Rp2,5 juta dibayarkan di awal dari total gaji Rp8 juta. Sehingga sisa yang dikelola adalah Rp5,5 juta. Dengan metode ini, cicilan tidak mengganggu pengeluaran penting lainnya.
Kuncinya Ada di Disiplin
Metode ini membuktikan bahwa memiliki cicilan bukan berarti keuangan rumah tangga menjadi berantakan. Dengan perencanaan, pembagian berdasarkan persentase, dan disiplin, gaji Rp8 juta per bulan bisa cukup untuk hidup nyaman, menabung, hingga berbagi.
Cara ini bisa ditiru oleh keluarga muda lainnya yang sedang berjuang mengatur keuangan di tengah kebutuhan yang terus meningkat.
“Jangan besar pasak daripada tiang. Disiplin dalam mengatur keuangan adalah bentuk cinta pada masa depan keluarga,” ujar seorang ibu rumah tangga yang menyusun anggaran ini.
***
Sumber: BS.
0 Komentar