Notification

×

Iklan

Iklan

Fenomena Hujan Es Kristal di Batealit Jepara Hebohkan Warganet, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Minggu, 27 Juli 2025 | 23.46 WIB Last Updated 2025-07-27T16:47:13Z

Foto, tangkap layar dari akun Tiktok @tukangkayu yang menunjukkan es kristal di tangannya.


Queensha.id - Jepara,


Sebuah fenomena langka mengejutkan warga Desa Batealit, Kabupaten Jepara, pada Minggu (27/7/2025) sekitar pukul 15.20 WIB. Hujan es kristal yang turun secara tiba-tiba membuat warga heboh, apalagi setelah video peristiwa tersebut diunggah ke media sosial oleh akun TikTok @tukangkayu.


Dalam video berdurasi 49 detik itu, terlihat butiran es kecil berjatuhan di pelataran rumah warga. Narasi dalam video menyebutkan, “Hujan Es Cristal Desa Batealit Jepara.” Unggahan itu pun langsung viral dan menuai beragam reaksi dari warganet.


Hingga Minggu malam, video tersebut telah ditonton sebanyak 68,4 ribu kali, disukai 676 pengguna, dan dikomentari lebih dari 150 kali. Komentar warganet pun tidak kalah menghibur. Salah satu yang mencuri perhatian datang dari akun @eni syakira yang menulis, “gara-gara Jepara banyak penjual es teh, es-nya jadi bertaburan.”


Netizen lain ikut meramaikan dengan komentar menggelitik seperti, “Ini bukan hujan es, ini promo dari langit,” dan “Langit Batealit buka kulkas kebanyakan dingin.”



Fenomena Langka di Tengah Musim Panas


Meski lucu, fenomena ini memunculkan pertanyaan: bagaimana bisa hujan es terjadi di tengah musim panas?


Menurut penjelasan BMKG, hujan es atau hail memang jarang terjadi di wilayah tropis seperti Jepara. Namun, kondisi cuaca ekstrem seperti pemanasan yang sangat intens di siang hari, kelembapan tinggi, dan terbentuknya awan cumulonimbus bisa menyebabkan pembentukan butiran es di atmosfer.


“Hujan es bisa terjadi ketika uap air terbawa ke lapisan atmosfer yang sangat dingin lalu membeku, dan karena beratnya, jatuh ke permukaan bumi dalam bentuk butiran es,” jelas petugas dari BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Tengah.


Topografi perbukitan di sekitar Jepara, khususnya wilayah kaki Gunung Muria, juga disebut berperan dalam memperkuat pembentukan awan-awan konvektif yang dapat menghasilkan hujan es.



Masyarakat Diminta Waspada


Meski tidak menimbulkan kerusakan berarti, hujan es tetap berpotensi membahayakan jika terjadi dalam intensitas tinggi. BMKG mengimbau warga tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, terutama saat siang menuju sore hari, di mana udara panas bisa memicu pembentukan awan badai.


“Jika langit mulai mendung tebal disertai angin kencang atau kilat, sebaiknya warga segera mencari tempat aman,” tambahnya.


Peristiwa hujan es kristal di Batealit ini menjadi pengingat bahwa perubahan iklim dan cuaca ekstrem bisa datang kapan saja. Namun di tengah kekhawatiran, warganet Jepara tetap menunjukkan sisi khas masyarakat Indonesia: kreatif, lucu, dan tanggap terhadap setiap fenomena yang terjadi.


***

Tim Redaksi Queensha Jepara.
Minggu, 27 Juli 2025.

×
Berita Terbaru Update