Notification

×

Iklan

Iklan

Menuju 80 Tahun Indonesia Merdeka: Suara Harapan dari Rakyat untuk Negeri dan Perempuan Indonesia

Minggu, 27 Juli 2025 | 13.22 WIB Last Updated 2025-07-27T06:23:51Z

Foto, perempuan cantik Indonesia yang memberikan semangat kepada masyarakat Indonesia menjelang hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 tahun.


Queensha.id - Indonesia,

Kurang beberapa hari lagi, Indonesia akan genap berusia 80 tahun. Sebuah usia yang matang bagi sebuah negara untuk menatap masa depan dengan lebih dewasa, inklusif, dan berkeadilan. Perayaan ulang tahun ke-80 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025 nanti, bukan sekadar seremoni, tapi juga momen refleksi dan proyeksi.


Lalu, apa harapan rakyat Indonesia terutama kaum perempuan di usia kemerdekaan yang ke-80 ini?



1. Negara yang Benar-Benar Merdeka: Dari Ketimpangan dan Korupsi


Sejumlah warga yang ditemui Queensha Jepara di berbagai daerah mengungkapkan harapan besar mereka agar Indonesia tak hanya merdeka secara simbolik, tetapi juga dari belenggu ketimpangan sosial dan praktik korupsi.


“Harapan saya, di usia 80 tahun ini, pemerintah benar-benar serius memberantas korupsi, terutama di sektor pendidikan dan kesehatan. Kami ingin anak cucu kami hidup di negeri yang bersih,” ujar Nur Kholifah (47), ibu rumah tangga asal Jepara.



2. Pendidikan dan Kesehatan untuk Semua


Banyak masyarakat juga berharap agar akses pendidikan dan layanan kesehatan makin merata, khususnya di daerah-daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).


“Anak-anak di desa seharusnya dapat pendidikan yang sama bagusnya seperti di kota. Begitu juga dengan fasilitas kesehatan. Jangan lagi ada warga yang harus meninggal hanya karena sulit akses rumah sakit,” kata Yanto (39), petani dari Demak.



3. Harapan Besar dari Perempuan Indonesia: Bukan Lagi Penonton, tapi Penentu


Tak kalah penting, suara perempuan Indonesia kini makin kuat dan tak bisa diabaikan. Di ulang tahun ke-80 Republik ini, perempuan menuntut ruang yang lebih besar dan perlindungan yang lebih nyata.


“Saya ingin ke depan, perempuan Indonesia tidak hanya dijadikan simbol ‘emansipasi’, tapi benar-benar diberi tempat untuk mengambil keputusan, di politik, ekonomi, maupun pendidikan,” ungkap Dita Astari (29), pengajar dan aktivis literasi di Semarang.



4. Perlindungan dari Kekerasan dan Pelecehan


Harapan besar juga muncul dari kelompok perempuan muda yang semakin vokal menyuarakan hak atas keamanan dan martabat.


“Kami ingin negara ini menjadi tempat yang aman bagi perempuan. Masih banyak kekerasan yang tidak dilaporkan, dan pelakunya bebas. Di usia 80 nanti, kami ingin hukum benar-benar berpihak pada korban,” ujar Rina Marlina (21), mahasiswi dan relawan komunitas anti-kekerasan.



5. Kesetaraan Ekonomi: Bukan Sekadar Pemberdayaan


Perempuan pelaku UMKM berharap agar program pemberdayaan tak hanya bersifat pelatihan atau seremoni, tetapi benar-benar berkelanjutan.


“Kami ingin akses permodalan yang nyata, pelatihan yang praktis, dan pendampingan yang serius. Jangan cuma difoto lalu dilupakan,” kata Sumarni (52), perajin batik asal Jepara.



Menuju Indonesia Emas 2045: Dimulai dari Sekarang


Ulang tahun ke-80 RI menjadi batu loncatan penting menuju target Indonesia Emas 2045. Tapi harapan besar rakyat akan sia-sia jika tak ada langkah nyata dari pemimpin bangsa.


Perempuan dan laki-laki Indonesia, dari kota hingga pelosok desa, sudah menyuarakan harapannya: tentang keadilan, kesetaraan, dan perlindungan. Tinggal bagaimana negara menjawabnya dan bukan dengan janji, tapi dengan aksi.


Karena Indonesia yang besar, adalah Indonesia yang memberi ruang dan rasa aman bagi seluruh rakyatnya—tanpa terkecuali.


***

(Tim Redaksi Queensha Jepara)
27 Juli 2025

×
Berita Terbaru Update