Notification

×

Iklan

Iklan

Semangat Berkarya Antar Pelaku Seni di Lawatan Ratu Kalinyamat Jepara

Kamis, 17 Juli 2025 | 18.15 WIB Last Updated 2025-07-17T11:56:44Z
Foto, pemeran Ratu Kalinyamat, Jepara dalam event HUT kabupaten Jepara.



Queensha.id - Jepara,

Run Event Organizer bersama ASTA dan Sanggar Seni Tari Mutia Vie akan menyajikan pagelaran sendratari berjudul “Lawatan Ratu Kalinyamat” pada Jum’at, Sabtu dan Minggu, 18-20 Juli 2025. 

Acara yang digelar di Gecho Inn Country, Kecapi, Tahunan, Jepara ini mendapatkan sambutan hangat dari para praktisi seni, penari, dan para artist yang terlibat.
Pagelaran ini dibuka dengan pameran lukisan dari komunitas Asta Perupa pada Jumat pagi. Merupakan pertunjukan eksebisi yang akan digelar selama tiga hari berturut-turut. 


Disambung dengan workshop photo “Memotret Acara Kearifan Lokal” dari kanal Budiarto pada tanggal 18 Juli 2025, Jumat sore.


Sampai pada tanggal 20 Juli adalah puncak acara Sendratari Lawatan Ratu Kalinyamat, ada serangkaian Parade Tari, Pentas Kentrung Kids, Musikalisasi Puisi, Live Painting dan tentu Sendratari Ratu Kalinyamat yang menjadi tajuk utama Lawatan Ratu Kalinyamat.


“Hal ini adalah bagian dari program “Lawatan Ratu Kalinyamat” yang bertujuan mempromosikan budaya seni tari lokal dan menjaga kelestarian sejarah Kabupaten Jepara. Pagelaran Sendratari ini akan dihadiri oleh beberapa pejabat daerah dan Ibu Lestari beserta Sahabat Lestari.” Ucap Joharta Pimpinan Run Event Organizer.


Kisah “Lawatan Ratu Kalinyamat”
Sendratari ini mengangkat Ratu Kalinyamat sebagai tokoh perempuan dari Jepara  Ia dikenal karena keberaniannya menjadi panglima perang dan dikenal karena membangun kekuatan maritim Jepara serta memimpin perlawanan terhadap Portugis di Malaka dan melalui perjuangan itulah ia memimpin masyarakatnya menuju kehidupan yang lebih baik.


Joharta sebagai Pimpinan Produksi Pagelaran “Lawatan Ratu Kalinyamat” menyatakan harapan bersama seluruh elemen acara bahwa acara ini akan menjadi contoh keberhasilan dalam upaya kolaboratif antar komunitas seni dalam membumikan budaya lokal. 


Kedepan, diharapkan semakin banyak sendratari dengan tema serupa yang mampu mempromosikan potensi daerah melalui kearifan budaya.


Dengan dukungan koreografi sanggar dan pengiring gamelan, para penari akan mempersembahkan kisah legendaris tersebut secara dramatis, menggugah rasa nasionalisme dan cinta tanah air. 


Dengan kolaborasi Yayasan Astro Asmoro Japara, Sahabat Lestari, Asta Perupa, Sanggar Tari Mutia Vie dan teman-teman karawitan Among Jiwo, Grup tari Kartika Wanodya, Komunitas Seni Anak Muda Tadika Mesra, Krida Budaya dan masih banyak lagi pelaku seni yang terlibat. Diharapkan akan membuat serangkaian acara semakin semarak.

Dengan spirit dan semarak kebudayaan ini semangat pemuda dan pemudi akan terus terjaga dan terus melestarikan budaya Indonesia.


***
Sumber: 
×
Berita Terbaru Update