Breaking News

Tambang Batu di Desa Bategede Jepara Dikecam Warga: Yang Untung Pengusaha, yang Menderita Rakyat

Foto, (ilustrasi) Aktivitas penambangan batu yang berlangsung di Desa Bategede, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara.

Queensha.id - Jepara,

Aktivitas penambangan batu yang berlangsung di Desa Bategede, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara, memicu gelombang protes dari masyarakat. Sejumlah warga, terutama dari Desa Bandung dan Desa Datar, Kecamatan Mayong, Jepara melayangkan keluhan atas dampak lingkungan dan sosial yang semakin parah akibat operasi tambang tersebut.

Salah satu tokoh masyarakat sekaligus Ketua Umum Satgas Desa Nusantara, Nur Said, S.H., M.H., CPM., angkat bicara mengenai polemik ini. Ia dengan tegas mengecam praktik penambangan yang menurutnya merugikan rakyat kecil, sementara hanya menguntungkan segelintir pengusaha.

“Mobilisasi warga terganggu, debu dari truk-truk tambang beterbangan setiap hari, jalan-jalan makin rusak parah, tapi yang menikmati hasilnya cuma pengusaha. Ini tidak adil,” ujar Nur Said kepada wartawan, Selasa (2/7/2025).

Satgas Desa Nusantara, yang berada di bawah organisasi Parade Nusantara, memiliki fungsi utama menjaga, mengawal, dan memperjuangkan kepentingan desa. Dalam kasus ini, Nur Said menilai bahwa aktivitas tambang tidak dibarengi tanggung jawab sosial maupun lingkungan dari pihak pengusaha.

“Apalagi warga Bandung dan Datar yang tiap hari harus berjibaku dengan debu dan jalan berlubang. Truk-truk besar terus melintas, jalan jadi sempit, rawan kecelakaan. Tapi tak ada pihak yang peduli,” tambahnya.

Lemahnya Pengawasan dan Minimnya Tanggung Jawab

Nur Said juga menyinggung lemahnya fungsi pengawasan dari unsur pemerintahan dan lembaga terkait. Ia menuding baik eksekutif, legislatif, maupun yudikatif seakan tutup mata terhadap penderitaan warga.

“Kami mempertanyakan peran pemerintah daerah, dinas lingkungan hidup, kepolisian hingga DPRD Jepara. Seolah-olah semuanya diam. Harus ada regulasi tegas dan pengawasan ketat agar tidak ada lagi warga desa yang jadi korban,” seru Nur Said.

Warga yang terdampak menyatakan keluh kesah yang serupa. Mereka menyebut jalan desa yang seharusnya digunakan untuk aktivitas harian kini rusak berat akibat sering dilalui kendaraan berat pengangkut batu. Bahkan, beberapa warga mengaku mengalami kesulitan membawa hasil panen ke pasar karena akses jalan yang makin tidak layak.

Tuntut Evaluasi Menyeluruh dan Perbaikan Infrastruktur

Menanggapi kondisi ini, Nur Said mendesak dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh izin dan dampak lingkungan tambang di wilayah Jepara, khususnya di Desa Bategede dan sekitarnya.

“Jangan hanya diam dan mengorbankan desa. Pengusaha harus bertanggung jawab memperbaiki jalan, menanggulangi debu, dan pemerintah harus hadir. Jangan biarkan rakyat menanggung beban sendiri,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan agar Aparat Penegak Hukum (APH) tidak tinggal diam terhadap laporan dan keluhan masyarakat. Jika tak ada tindakan konkret, Nur Said mengancam akan menggandeng lembaga hukum dan lingkungan hidup untuk membawa persoalan ini ke jalur hukum dan media nasional.

***

Sumber: G7/AR.

0 Komentar

© Copyright 2025 - Queensha Jepara
PT Okada Entertainment Indonesia