Foto, tangkap layar dari akun Facebook Slanky Adipala. |
Queensha.id - Cimahi,
Duka mendalam menyelimuti keluarga Muhammad Raditya, siswa kelas 3 SD Negeri Cimahi 3, Kota Cimahi, Jawa Barat. Bocah berusia delapan tahun itu menghembuskan napas terakhirnya setelah mengalami komplikasi serius pada perut yang diduga kuat akibat konsumsi berlebihan minuman kemasan.
Kisah tragis ini bermula dari keluhan Raditya tentang sakit perut di bagian bawah kanan. Tak lama setelah itu, muncul gejala muntah-muntah, diare, dan demam tinggi hingga mencapai 39°C. Keluarga segera membawa Radit ke rumah sakit terdekat, di mana ia didiagnosis mengalami kolik usus dan dehidrasi. Setelah dirawat selama empat hari, kondisi Radit sempat membaik dan ia diperbolehkan pulang pada Kamis sore.
Namun, tak lama setelah tiba di rumah, kondisi Radit tiba-tiba memburuk. Pada malam hari, ia kehilangan kesadaran secara mendadak. Keluarga pun segera membawanya ke Rumah Sakit Sekarwangi, Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Di ruang IGD, tim medis langsung melakukan pemeriksaan ulang.
Hasil lab menunjukkan adanya radang hebat di bagian perut dan pecahnya pembuluh darah kecil (VSVS). Tim medis segera melakukan tindakan pengurasan cairan dari perut dan menemukan isi perut yang sangat kotor dan beracun.
Ketika ditanya soal riwayat makanan dan minuman Radit, keluarga menyebutkan bahwa sang anak sempat mengonsumsi minuman kemasan dari kulkas sebelum mulai merasakan sakit. Dokter menduga kuat bahwa konsumsi minuman tersebut menjadi pemicu utama kerusakan pada sistem pencernaan Raditya.
“Sudah ada enam pasien dengan kasus serupa minggu ini. Tiga di antaranya masih dirawat di ICU. Semuanya memiliki riwayat konsumsi minuman kemasan secara berlebihan,” ujar seorang dokter RS Sekarwangi yang enggan disebutkan namanya.
Kematian Raditya menambah daftar panjang korban akibat konsumsi produk kemasan yang tidak sehat dan kurangnya asupan air putih. Kasus ini menjadi peringatan keras bagi para orang tua untuk lebih selektif dalam memberikan makanan dan minuman pada anak.
Pesan untuk Orang Tua:
- Kurangi kebiasaan anak mengonsumsi minuman kemasan yang mengandung pewarna, pemanis buatan, dan bahan pengawet.
- Perbanyak konsumsi air putih untuk menjaga fungsi ginjal dan sistem pencernaan anak.
- Awasi jajanan anak, terutama produk instan yang beredar luas namun minim pengawasan keamanan pangan.
- Segera periksakan anak ke fasilitas kesehatan jika menunjukkan gejala sakit perut yang disertai demam dan muntah.
Himbauan untuk Masyarakat
Jangan anggap remeh keluhan ringan pada anak. Bahaya bisa datang dari hal-hal yang sering kita anggap sepele. Mari jadikan kisah Raditya sebagai pelajaran bersama agar tak ada lagi nyawa muda yang melayang sia-sia akibat kelalaian kita sebagai orang tua dan masyarakat.
Artikel ini disusun berdasarkan kesaksian keluarga korban dan informasi dari tenaga medis RS Sekarwangi. Identitas minuman tidak disebutkan untuk menjaga netralitas, namun masyarakat diimbau untuk lebih bijak memilih produk konsumsi, terutama bagi anak-anak.
***
Sumber: Slanky Adipala.
0 Komentar