Foto, Nurma HMT @tiktok |
Queensha.id - Media Sosial,
Jagat media sosial tengah dihebohkan dengan beredarnya kabar mengenai video syur berdurasi 7 menit yang dikaitkan dengan sosok bernama Nurma HMT. Konten ini menjadi salah satu kata kunci paling diburu di Google dan berbagai platform media sosial. Namun di balik maraknya pencarian tersebut, para pakar keamanan digital mengingatkan publik agar tidak gegabah mengakses tautan yang mengatasnamakan video tersebut.
Menurut para ahli, banyak tautan palsu yang beredar hanyalah jebakan siber. Situs dan akun tak bertanggung jawab memanfaatkan rasa penasaran warganet untuk menyebarkan phishing dan malware yang dapat mencuri data pribadi.
“Banyak pengguna tergoda dengan judul seperti ‘Link asli video Nurma HMT 7 menit full tanpa sensor’, padahal saat diklik, mereka diarahkan ke situs mencurigakan yang meminta login akun Google, verifikasi data pribadi, atau mengunduh aplikasi ilegal,” jelas pakar siber dari CISSReC (Communication and Information System Security Research Center).
Modus Penipuan yang Mengincar
Tidak hanya peretasan, tren ini juga dimanfaatkan oknum penipu yang menyebarkan link melalui grup WhatsApp, Telegram, hingga pesan pribadi di media sosial. Mereka kerap meminta “donasi” atau pembayaran sebelum mengirim tautan. Lebih parah lagi, sebagian link justru mengarahkan korban ke konten pornografi ilegal atau situs judi online.
Pakar keamanan digital menegaskan, mengakses atau menyebarkan konten pribadi tanpa izin bukan hanya berisiko merusak perangkat dan membocorkan data, tetapi juga bisa menjerat pengguna dalam sanksi hukum.
Jangan Terjebak Penasaran
Kasus ini menjadi peringatan bahwa tidak semua tren viral layak diikuti. Rasa penasaran yang tidak terkendali bisa berujung pada kerugian finansial, kebocoran data, hingga masalah hukum.
“Bijaklah dalam menggunakan internet. Jangan mengorbankan keamanan demi konten sensasional yang belum tentu benar,” tegas pakar CISSReC.
Masyarakat diimbau untuk memverifikasi informasi, tidak mudah tergoda judul provokatif, dan melaporkan tautan mencurigakan agar tidak semakin banyak korban yang terjerat.
***
Sumber: MS.