Notification

×

Iklan

Iklan

7 Cara Berhenti Mencintai Suami Orang, Carilah Kebahagiaan Halal

Selasa, 16 September 2025 | 21.11 WIB Last Updated 2025-09-16T14:11:58Z

Foto, ilustrasi seorang perempuan sedang chatting.

Queensha.id - Edukasi Sosial,


Fenomena perempuan yang terjebak dalam perasaan kepada pria beristri bukan hal baru. Namun, jatuh cinta pada suami orang jelas membawa banyak risiko, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Selain menyakiti hati istri sah dan merusak rumah tangga, hubungan ini juga menimbulkan beban moral dan dosa yang besar.


Berikut tujuh cara yang bisa ditempuh untuk berhenti mencintai suami orang dan menemukan kebahagiaan lain:


  1. Batasi interaksi
    Kurangi komunikasi dan pertemuan yang bisa memicu kedekatan emosional.

  2. Belajar berkata tidak
    Tegaslah menolak ajakan yang bersifat personal dari pria beristri.

  3. Berhenti membohongi diri sendiri
    Sadari bahwa hubungan ini salah dan tak akan berujung bahagia.

  4. Posisikan diri sebagai istrinya
    Bayangkan bagaimana sakitnya hati seorang istri jika suaminya direbut orang lain.

  5. Ingat bahwa dia bukan orang baik
    Pria yang beristri tetapi menggoda wanita lain kemungkinan besar melakukan hal sama ke banyak orang.

  6. Beri waktu untuk berduka
    Izinkan diri merasakan kesedihan saat berusaha melepaskan perasaan terlarang ini.

  7. Carilah kebahagiaan lain
    Alihkan perhatian pada hobi, kegiatan sosial, atau hal baru yang bisa memberi energi positif.



Pandangan Islam


Dalam perspektif Islam, menjalin cinta dengan pria beristri jelas tidak dibenarkan. Hal itu tergolong perbuatan zalim karena berpotensi merusak rumah tangga orang lain.


KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus), salah satu ulama terkemuka di Indonesia, pernah menegaskan bahwa hubungan semacam ini adalah bentuk pelanggaran moral dan agama.


“Dalam Islam, menghormati pernikahan orang lain itu bagian dari menjaga kehormatan diri. Jangan sampai karena hawa nafsu, kita merusak rumah tangga orang. Itu dosa besar dan akan merugikan diri sendiri di dunia maupun akhirat,” ujar Gus Mus.


Ia juga mengingatkan bahwa mencari kebahagiaan sejati tidak akan pernah ditemukan dengan cara menyakiti orang lain.


“Kalau kita benar-benar ingin bahagia, carilah kebahagiaan yang halal, yang tidak melukai hati sesama. Karena keberkahan hanya datang dari sesuatu yang diridai Allah,” tegasnya.


***

×
Berita Terbaru Update