Notification

×

Iklan

Iklan

BMKG Imbau Warga Hindari Paparan Matahari Langsung, Suhu Panas Capai 37 Derajat di Sejumlah Wilayah

Sabtu, 18 Oktober 2025 | 12.44 WIB Last Updated 2025-10-18T05:49:56Z

Foto, cuaca panas melanda Indonesia, BMKG menghimbau.

Queensha.id - Jakarta,

Cuaca panas ekstrem tengah melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk menghindari paparan langsung sinar matahari antara pukul 10.00 hingga 16.00 WIB, saat intensitas radiasi berada di titik tertinggi.


Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa peningkatan suhu panas pada Oktober 2025 disebabkan oleh gerak semu matahari yang saat ini berada di selatan ekuator. Kondisi ini diperparah dengan penguatan angin timuran (Monsun Australia) yang membawa massa udara kering dan hangat ke wilayah Indonesia.


“Akibatnya, pembentukan awan menjadi minim dan radiasi matahari dapat mencapai permukaan bumi secara maksimal,” ujar Guswanto kepada Kompas.com, Jumat (17/10/2025).



Cuaca Panas Ekstrem Melanda Sejumlah Daerah


Data BMKG menunjukkan, suhu maksimum di atas 35 derajat celsius kini meluas hampir di seluruh wilayah Indonesia.


Wilayah yang paling terdampak antara lain:


  • Sebagian besar Nusa Tenggara
  • Jawa bagian barat hingga timur
  • Kalimantan bagian barat dan tengah
  • Sulawesi bagian selatan dan tenggara
  • Serta beberapa wilayah di Papua.


Pada Minggu (12/10/2025), suhu tertinggi tercatat mencapai 36,8 derajat celsius di Kapuas Hulu (Kalimantan Barat), Kupang (Nusa Tenggara Timur), dan Majalengka (Jawa Barat).



Suhu sempat menurun menjadi 36,6 derajat celsius di Sabu Barat (NTT) pada Selasa (13/10/2025), namun kembali meningkat ke kisaran 34–37 derajat celsius pada Rabu (14/10/2025).


Bahkan, beberapa wilayah seperti Majalengka dan Boven Digoel (Papua) mencatat lonjakan suhu hingga 37,6 derajat celsius.


“Konsistensi tingginya suhu maksimum di banyak wilayah menunjukkan kondisi cuaca panas yang persisten, didukung oleh dominasi massa udara kering dan minimnya tutupan awan,” jelas Andri Ramdhani, Direktur Meteorologi Publik BMKG.



Saran BMKG untuk Masyarakat


Menghadapi kondisi ini, BMKG memberikan beberapa imbauan agar masyarakat tetap waspada dan menjaga kesehatan, antara lain:


  • Gunakan pelindung diri seperti topi, payung, kacamata hitam, dan tabir surya saat beraktivitas di luar ruangan.
  • Perbanyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi dan membantu menurunkan suhu tubuh.
  • Kurangi aktivitas fisik berat di luar ruangan, terutama bagi anak-anak, lansia, dan penderita penyakit kronis.
  • Pantau informasi cuaca terkini melalui situs resmi www.bmkg.go.id, akun media sosial BMKG, atau aplikasi Info BMKG.



Diperkirakan Mereda Akhir Oktober


BMKG memperkirakan cuaca panas ekstrem ini akan mulai mereda pada akhir Oktober hingga awal November 2025, seiring dengan meningkatnya intensitas hujan di sejumlah wilayah Indonesia.


Kendati demikian, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap risiko heatstroke atau serangan panas, terutama bagi mereka yang bekerja di luar ruangan.


“Jangan abaikan tanda-tanda tubuh saat panas ekstrem, seperti pusing, lemas, atau mual. Itu bisa jadi sinyal tubuh mulai dehidrasi atau terkena paparan panas berlebih,” tambah Guswanto.


Fenomena suhu panas ini menjadi pengingat bahwa perubahan iklim dan dinamika atmosfer regional dapat berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.


***

Jepara, 18 Oktober 2025
(Queensha Jepara)

×
Berita Terbaru Update