Notification

×

Iklan

Iklan

PBNU Kecam Keras Tayangan Xpose Uncensored Trans7: Lecehkan Pesantren, Kami Siap Tempuh Jalur Hukum

Selasa, 14 Oktober 2025 | 19.05 WIB Last Updated 2025-10-14T12:06:16Z

Foto, tangkap layar dari tayangan program Trans7 yang di posting oleh akun tiktok.


Queensha.id – Jakarta, 


Kegaduhan publik tengah mengemuka setelah program Xpose Uncensored yang ditayangkan Trans7 dinilai telah melecehkan pesantren dan tokoh-tokoh kiai yang dihormati kalangan Nahdliyin. Tayangan yang sempat viral di media sosial itu menuai kecaman keras dari berbagai pihak, termasuk Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).


Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyatakan sikap tegas. Ia menilai isi tayangan tersebut tidak hanya menyalahi etika jurnalistik, tetapi juga berpotensi menimbulkan keresahan sosial yang luas.


“Saya telah menginstruksikan kepada Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum PBNU untuk mengambil langkah-langkah hukum yang diperlukan terkait hal ini,” ujar Gus Yahya dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (14/10/2025).


Menurutnya, tayangan yang ditayangkan pada Senin (13/10/2025) itu secara terang-terangan menghina simbol-simbol keagamaan dan tokoh pesantren yang selama ini menjadi panutan jutaan umat.


“Isi tayangan Trans7 itu secara terang-terangan melecehkan bahkan menghina pesantren, menghina tokoh-tokoh pesantren yang sangat dimuliakan oleh Nahdlatul Ulama,” tegasnya.


PBNU, kata Gus Yahya, merasa keberatan dan menyampaikan protes keras atas tindakan yang mencederai nilai-nilai luhur pesantren. Ia mendesak Trans7 dan induk perusahaannya, Trans Corporation, untuk segera melakukan langkah konkret dalam memperbaiki dampak sosial yang timbul.


“Kami menuntut agar Trans7 dan Trans Corporation membuat langkah-langkah nyata, yang jelas, untuk memperbaiki kerusakan yang sudah ditimbulkan akibat tayangan tersebut,” ujarnya.


Lebih lanjut, Gus Yahya menekankan pentingnya penyelesaian masalah secara bertanggung jawab dan bermartabat, agar tidak menimbulkan dampak yang lebih luas terhadap keharmonisan sosial dan keagamaan di masyarakat.


Diketahui, dalam tayangan Xpose Uncensored, muncul potongan video yang memperlihatkan santri dan jamaah sedang menyalami seorang kiai yang duduk, serta potongan lain saat sang kiai turun dari mobil. Narasi dalam video itu menyebut bahwa santri “rela ngesot demi menyalami dan memberikan amplop kepada kiai,” bahkan menyindir bahwa “kiai yang sudah kaya seharusnya memberi amplop kepada santri.”


Narasi tersebut langsung memicu gelombang protes warganet, yang menilai tayangan itu penuh pelecehan dan tidak menghormati tradisi pesantren. Tagar #BoikotTrans7 bahkan sempat menjadi trending di berbagai platform media sosial.


PBNU kini tengah menyiapkan langkah hukum resmi sebagai bentuk tanggung jawab moral dan sosial terhadap marwah pesantren yang selama ini menjadi benteng moral bangsa.


“Ini bukan soal sentimen organisasi, tetapi soal kehormatan pesantren dan nilai-nilai Islam yang harus dijaga bersama,” tutup Gus Yahya.

***

Sumber: Harian Jogja/Antara.

(Jakarta, 14 Oktober 2025)

×
Berita Terbaru Update