| Foto, Cutaneous Larva Migrans (cacing pasir pantai. |
Queensha.id - Edukasi Kesehatan,
Bermain di pantai memang menyenangkan, terutama bagi anak-anak. Namun di balik lembutnya pasir pantai, ada ancaman tak terlihat yang perlu diwaspadai: “cacing pasir pantai ganas” atau dalam istilah medis disebut Cutaneous Larva Migrans (CLM).
Infeksi ini disebabkan oleh larva cacing tambang yang hidup di kotoran hewan seperti anjing dan kucing. Telur cacing dapat menetas di pasir lembap dan hangat, lalu masuk ke kulit manusia ketika seseorang berjalan atau duduk tanpa alas kaki di area yang terkontaminasi.
“Larva aktif bisa menembus kulit hanya dalam waktu sekitar 30 menit setelah kontak dengan pasir yang terinfeksi. Biasanya menyerang bagian kaki, paha, atau bokong,” jelas seorang dokter kulit dari RSUP dr. Kariadi Semarang.
Gejala yang Perlu Diwaspadai
Tanda-tanda awal infeksi CLM bisa tampak ringan, namun cepat berkembang menjadi gatal hebat dan ruam berbentuk jalur merah panjang di bawah kulit. Jalur ini tampak seperti garis bergerak, karena larva memang berpindah dari satu titik ke titik lain di bawah permukaan kulit.
Beberapa gejala umum yang sering muncul antara lain:
- Garis atau ruam merah memanjang yang tampak “berjalan” di kulit.
- Gatal ekstrem disertai sensasi seperti terbakar atau tertusuk.
- Rasa kesemutan sekitar 30 menit setelah kontak pertama dengan pasir.
- Bengkak dan muncul lenting kecil di area yang terinfeksi.
- Sensasi seperti ada sesuatu yang bergerak di bawah kulit.
Infeksi ini tidak hanya mengganggu, tetapi juga bisa menimbulkan infeksi sekunder jika area yang gatal terus digaruk hingga luka terbuka.
Penyebab Utama: Pasir Terkontaminasi Kotoran Hewan
Larva penyebab CLM berasal dari cacing tambang hewan (biasanya anjing dan kucing) yang membuang kotoran di pasir atau tanah. Saat kotoran tersebut mengering, telur cacing menetas dan melepaskan larva yang bisa bertahan hidup di pasir selama beberapa minggu.
Ketika manusia bersentuhan langsung dengan pasir yang sudah terkontaminasi, larva akan menembus kulit dan berpindah di jaringan bawah permukaan, menyebabkan pola khas seperti “ular kecil” di kulit.
Langkah Pencegahan yang Bisa Dilakukan
Pencegahan tetap menjadi langkah paling efektif untuk melindungi diri dan keluarga dari infeksi ini. Berikut beberapa cara sederhana namun penting:
- Kenakan alas kaki (sandal atau sepatu) saat berada di pantai atau area berpasir.
- Hindari duduk atau berbaring langsung di pasir tanpa alas atau tikar.
- Cuci tangan dan kaki setelah bermain di pantai.
- Jaga kebersihan hewan peliharaan dan pastikan mereka rutin diberikan obat cacing.
- Segera periksa ke dokter jika muncul gejala mencurigakan seperti ruam merah bergerak atau gatal ekstrem.
Dokter biasanya akan memberikan obat antiparasit untuk membunuh larva, serta obat antiradang atau antihistamin untuk mengurangi rasa gatal dan bengkak.
Liburan Aman, Tubuh Tetap Sehat
Pantai memang menjadi tempat favorit untuk berlibur bersama keluarga, namun kewaspadaan tetap penting. Anak-anak yang sering bermain pasir tanpa alas kaki memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi.
“Masalahnya bukan pada pantainya, tapi pada kebersihan lingkungan dan perilaku kita yang sering abai,” ujar dokter tersebut.
Jadi, sebelum menikmati indahnya laut dan lembutnya pasir, pastikan keselamatan kulit keluarga Anda tetap terlindungi. Sebab, di balik indahnya pantai, bisa jadi ada “tamu tak diundang” yang mengintai di bawah butiran pasir.
***
(Queensha Jepara / 23 Oktober 2025)