| Foto, garam dapur. |
Queensha.id - Edukasi Kesehatan,
Selama ini garam sering dianggap sebagai musuh utama kesehatan, terutama karena kaitannya dengan tekanan darah tinggi. Namun, di balik anjuran untuk membatasi konsumsi garam, tubuh juga tetap memerlukan asupan natrium dalam jumlah seimbang. Kekurangan garam justru bisa memicu berbagai gangguan serius pada tubuh.
Menurut laman Cleveland Clinic, garam mengandung natrium (sodium) yang merupakan komponen elektrolit penting yang berperan dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh, mendukung kerja saraf, dan membantu otot berfungsi dengan baik. Bila kadar natrium terlalu rendah, tubuh bisa mengalami hiponatremia, kondisi berbahaya yang dapat mengganggu fungsi otak dan organ vital lainnya.
Bahaya Tubuh Kekurangan Garam
Meskipun pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI menganjurkan konsumsi garam maksimal satu sendok teh per hari (setara 2.000 mg natrium), menjaga keseimbangannya sangat penting. Berikut beberapa risiko kesehatan jika tubuh kekurangan garam:
1. Kejang dan Gangguan Otak
Kekurangan natrium membuat cairan tubuh tidak seimbang, menyebabkan sel-sel tubuh membengkak akibat penumpukan air. Jika hal ini terjadi pada sel otak, dapat menimbulkan gejala serius seperti sakit kepala, mual, kejang, hingga koma.
2. Kram Otot
Rendahnya kadar elektrolit seperti natrium dapat menyebabkan kontraksi otot tidak normal. Akibatnya, seseorang bisa mengalami kram pada kaki, paha, atau betis, terutama setelah beraktivitas fisik berat atau berkeringat banyak tanpa asupan garam yang cukup.
3. Meningkatkan Risiko Resistensi Insulin
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pola makan rendah natrium bisa meningkatkan resistensi insulin, yaitu kondisi di mana sel-sel tubuh tidak lagi merespons insulin dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan kadar gula darah meningkat dan menjadi pemicu utama diabetes tipe 2 serta penyakit jantung.
4. Risiko Osteoporosis
Tubuh yang kekurangan garam juga dapat kesulitan menyerap magnesium, salah satu mineral penting dalam pembentukan tulang. Jika berlangsung lama, hal ini bisa menyebabkan tulang menjadi rapuh dan meningkatkan risiko osteoporosis di kemudian hari.
5. Gagal Jantung
Dalam kasus ekstrem, kadar natrium yang terlalu rendah dapat memengaruhi keseimbangan elektrolit jantung, meningkatkan risiko gagal jantung atau memperburuk kondisi pasien dengan penyakit jantung bawaan.
Menjaga Keseimbangan Adalah Kunci
Para ahli sepakat bahwa menjaga kadar garam dalam batas aman jauh lebih baik dibandingkan menghindarinya sama sekali. Natrium tetap dibutuhkan tubuh, hanya saja konsumsinya harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan masing-masing orang.
Mengonsumsi makanan seimbang, cukup air, serta menghindari garam berlebih dari makanan olahan bisa menjadi langkah sederhana untuk menjaga kesehatan tubuh.
Karena pada akhirnya, bukan hanya kelebihan garam yang berbahaya — kekurangannya pun bisa membawa dampak yang sama seriusnya.
***
(Queensha Jepara, 23 Oktober 2025)