Notification

×

Iklan

Iklan

Ketika Anak Butuh Perhatian, Inilah 7 Tanda Si Kecil Merindukan Kasih Sayang Orang Tua

Sabtu, 29 November 2025 | 22.28 WIB Last Updated 2025-11-29T15:29:39Z

Foto, ilustrasi. Seorang anak laki-laki yang merindukan kasih sayang orang tuanya.


Queensha.id – Edukasi Sosial,


Di tengah kehidupan yang serba cepat, semakin banyak anak yang tumbuh dalam kondisi “kenyang fasilitas, lapar kasih sayang”. Kesibukan orang tua, tuntutan pekerjaan, hingga kelelahan fisik kerap membuat kebutuhan emosional anak terabaikan tanpa disadari. Pada titik inilah muncul fenomena yang oleh sejumlah psikolog disebut sebagai attention addiction atau candu perhatian yang diam-diam menggerogoti tumbuh kembang anak.


Fakta menunjukkan, kekurangan perhatian orang tua tidak hanya memengaruhi perilaku sehari-hari, tetapi juga berdampak langsung pada kesehatan mental, emosional, hingga fisik anak. Sejumlah riset yang dihimpun dari Medical News Today dan berbagai sumber mengungkap tanda-tanda yang sering luput dari pengamatan orang tua.


Berikut tujuh tanda anak sebenarnya tengah merindukan perhatian dan kasih sayang.



1. Cemas dan Mudah Stres


Anak yang kekurangan kehangatan keluarga biasanya terlihat lebih gelisah, sulit tenang, dan takut membuat kesalahan. Mereka selalu ingin tampil sempurna demi “mendapatkan tempat” di hati orang tuanya. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat berkembang menjadi gangguan kecemasan.



2. Harga Diri Rendah


Kurangnya apresiasi dan hubungan emosional yang aman membuat anak merasa tidak cukup baik. Anak tumbuh dengan keraguan diri, selalu membandingkan diri dengan orang lain, dan sulit percaya bahwa dirinya berharga. Padahal, sekecil apa pun dukungan dari orang tua dapat menjadi fondasi besar bagi kepercayaan diri mereka.



3. Sulit Mengatur Emosi


Anak yang jarang diajak berkomunikasi cenderung menyimpan semua perasaannya sendiri. Mereka tumbuh tanpa contoh cara menyampaikan kemarahan, kekecewaan, atau sedih dengan sehat. Pada akhirnya, emosi yang dipendam bisa meledak tanpa kendali.



4. Kesulitan Mengekspresikan Perasaan


Komunikasi yang minim membuat anak tidak terbiasa menamai emosinya sendiri. Mereka bingung harus berkata apa ketika sedih, takut, ataupun bahagia. Ini berpengaruh pada hubungan sosial dan kemampuan membangun koneksi dengan orang lain.



5. Senang Mencari Perhatian dari Luar


Anak yang tidak mendapatkan cukup kasih sayang di rumah cenderung mencarinya dari mana pun itu teman, media sosial, bahkan orang asing. Jika dibiarkan, hal ini dapat menjurus pada perilaku berisiko yang hanya bertujuan mendapatkan validasi.



6. Tidak Percaya Siapa Pun


Minimnya perhatian membuat anak merasa tidak ada tempat aman yang bisa dijadikan sandaran. Mereka tumbuh dengan keraguan terhadap orang lain, bahkan kepada orang yang dekat dengan mereka. Anak dengan kondisi ini sulit membangun hubungan sehat di masa depan.



7. Tidak Nyaman Saat Dipuji


Anak yang kurang cinta sering kikuk ketika menerima pujian. Mereka tidak terbiasa dihargai, sehingga tidak tahu bagaimana harus merespons. Sensasi tegang dan malu muncul setiap kali mendapat apresiasi, padahal pujian seharusnya membuat anak bangga.



Pelajaran Penting bagi Orang Tua


Anak tidak selalu mampu mengatakan, “Aku butuh ditemani,” atau “Aku ingin diperhatikan.”


Tugas orang tualah untuk lebih peka: menyapa lebih sering, mendengar lebih lama, memeluk lebih hangat, dan menyediakan waktu berkualitas tanpa distraksi.


Di era yang penuh kesibukan ini, perhatian dan kasih sayang bukan sekadar kebutuhan tambahan melainkan kebutuhan dasar yang membentuk masa depan mereka. Karena pada akhirnya, anak hanya ingin satu hal yaitu dilihat, didengar, dan dicintai.


***

Tim Redaksi.

(28/11/2025)