Queensha.id - Jepara,
Di tengah krisis banjir rob yang kembali melumpuhkan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Bupati Jepara Witiarso Utomo mengambil langkah strategis: menyodorkan rencana pembangunan pelabuhan internasional di Desa Balong, Kecamatan Kembang, Jepara. Gagasan visioner ini disampaikannya saat mendampingi kunjungan kerja Komisi V DPR RI dan Gubernur Jawa Tengah ke kawasan pelabuhan yang dikepung air laut pada Jumat (23/5/2025).
"Jepara siap jadi bagian solusi. Persoalan sedimentasi hingga rob di Tanjung Emas membutuhkan solusi jangka panjang. Salah satunya adalah membangun pelabuhan baru yang lebih siap menghadapi tantangan zaman," tegas Witiarso, Minggu (25/5/2025).
Solusi dari Utara: Jepara Melangkah Maju
Pelabuhan di Desa Balong ini bukan sekadar impian. Pemerintah Kabupaten Jepara telah membuka komunikasi intensif dengan pemerintah pusat dan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), serta menjajaki peluang investasi dari luar negeri. Tak tanggung-tanggung, nilai proyek ini diperkirakan menyentuh angka Rp71 triliun.
Respons positif pun mulai mengalir. Investor dari China, Spanyol, hingga India menyatakan minat. Bahkan, Duta Besar Spanyol untuk Indonesia, Fransisco de Asis Aguilera Aranda, telah meninjau langsung lokasi yang direncanakan sebagai pelabuhan ekspor-impor masa depan Jawa Tengah itu.
Tantangan Pelabuhan Lama, Peluang untuk Jepara
Pelabuhan Tanjung Emas menghadapi tantangan serius: rob, sedimentasi, dan penurunan muka tanah yang masif, mencapai 13–17 cm per tahun. Dalam kondisi tersebut, peningkatan kapasitas logistik dan investasi di Jawa Tengah dinilai sulit berkembang maksimal.
"Pengembangan terus kami lakukan, salah satunya dengan peninggian dermaga. Tapi kondisi teknis menjadi tantangan tersendiri," ungkap Direktur Investasi Pelindo, Boy Robyanto.
Melihat peluang itu, Witiarso langsung menyampaikan progres rencana pelabuhan internasional kepada Pelindo. Gayung bersambut, pihak Pelindo pun menyatakan antusiasmenya. Kunjungan ke Jepara untuk survei kelayakan lokasi saat ini sedang dijadwalkan.
Lebih dari Sekadar Infrastruktur
Bagi Witiarso, pelabuhan internasional di Balong bukan hanya proyek fisik, melainkan investasi masa depan Jepara dan Jawa Tengah. Pelabuhan ini akan menjadi tulang punggung distribusi barang, pusat pertumbuhan ekonomi, dan daya saing baru provinsi.
"Jateng harus punya lebih dari satu pelabuhan besar. Kalau tidak, kita bisa tertinggal. Investor butuh kepastian logistik. Jepara siap menjawab itu," tandasnya.
Dengan langkah cepat dan visi yang matang, Jepara tak hanya menawarkan solusi, tapi juga harapan baru di tengah persoalan lama yang tak kunjung tuntas. Apakah pelabuhan Balong akan menjadi kenyataan? Waktu dan komitmen akan menjawabnya. Namun satu hal pasti: Jepara kini melangkah lebih berani.
***
Sumber: Tj.