Queensha.id - Jepara,
Suasana panas mewarnai aksi unjuk rasa yang digelar Forum Warga Peduli Bangsri (FWPB) pada Rabu pagi (28/5/2025) di depan Kantor Balai Desa Bangsri, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara. Aksi yang menuntut transparansi dan akuntabilitas kepemimpinan Petinggi Desa Bangsri, Sunaryo, nyaris ricuh setelah anak laki-laki Sunaryo, Galih Kartika Nuha, terpancing emosi di tengah orasi demonstran.
Insiden bermula saat Shinta, anak perempuan Petinggi Sunaryo, terlihat menyusup ke barisan pendemo tanpa mengenakan atribut resmi FWPB. Koordinator lapangan aksi, Adi Rochadi, mengaku telah menegur Shinta agar tidak masuk dalam barisan pendemo. Namun teguran tersebut diabaikan, hingga situasi semakin memanas.
"Shinta sudah kami minta untuk tidak bergabung karena bukan bagian dari peserta aksi dan tidak memakai kaos FWPB. Tapi dia tetap masuk dan memicu keributan. Akhirnya Galih, anak Petinggi, terpancing emosi dan nyaris adu mulut dengan warga," ungkap Adi, Rabu (28/5/2025).
Adit menegaskan bahwa aksi demo yang digelar FWPB merupakan bentuk aspirasi murni masyarakat untuk mendesak perubahan di Pemerintahan Desa Bangsri. Ia menyayangkan sikap keluarga Petinggi yang dinilai tidak profesional dan emosional dalam merespons tuntutan warga.
"Aksi ini ditujukan kepada pejabat publik, bukan kepada keluarganya. Tapi yang terjadi justru keluarga Petinggi ikut campur dan bersikap arogan. Ini mencerminkan ketidakmampuan mereka menerima kritik masyarakat," tambahnya.
Lebih dari seratus warga tampak mengikuti aksi damai tersebut sambil membawa berbagai spanduk dengan tuntutan keras. Beberapa di antaranya bertuliskan:
1. “Rekayasa SPJ adalah Kejahatan”
2. “Menolak Arogansi, Intimidasi, dan Penyalahgunaan Jabatan”
3. “Dana BBGRM untuk Masyarakat, Bukan untuk Studi Banding”
4. “Lungo Piknik, Koq SPJ-nya Kerja Bhakti?”
5. “Menolak Pungli Bansos Berkedok PMI”
6. “Stop KKN di Lingkungan Pemdes Bangsri”
7. “Gembor Petinggi Lengser”
8. “Transparansi RAB/LPJ Dana Desa Harga Mati”
Aksi ini menjadi catatan penting bagi Pemerintah Kabupaten Jepara dan Inspektorat Daerah agar segera melakukan audit menyeluruh terhadap pengelolaan dana desa dan kinerja Petinggi Bangsri yang kini menuai sorotan tajam.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Pemerintah Desa Bangsri maupun perwakilan dari Sunaryo selaku Petinggi.
***
Sumber: L7.