Notification

×

Iklan

Iklan

Gagal Tawuran, Delapan Remaja Bersenjata Tajam Diamankan Polisi di Semarang

Sabtu, 24 Mei 2025 | 10.04 WIB Last Updated 2025-05-24T03:53:36Z
Foto, aparat kepolisian berhasil menggagalkan niat delapan remaja bersenjata tajam yang hendak melakukan aksi brutal di dua lokasi berbeda.

Queensha.id - Semarang,

Aksi tawuran remaja kembali nyaris pecah di Semarang. Beruntung, langkah cepat aparat kepolisian berhasil menggagalkan niat delapan remaja bersenjata tajam yang hendak melakukan aksi brutal di dua lokasi berbeda. Para pelaku, yang rata-rata masih berstatus pelajar, diamankan dalam dua waktu dan tempat terpisah.

Penangkapan pertama terjadi pada Kamis dini hari, (23/5/2025) pukul 02.30 WIB, di kawasan Kecamatan Tugu, Semarang. Empat remaja digelandang polisi setelah ditemukan membawa dua buah celurit panjang yang disembunyikan di balik punggung. Mereka tertangkap saat berpapasan dengan patroli kepolisian yang mencurigai gerak-gerik dua sepeda motor berboncengan.

Kapolsek Tugu, Kompol Fajar, membenarkan penangkapan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa para remaja itu sempat melarikan diri setelah dikejar dari arah timur sebelum akhirnya diamankan di depan RSUD Tugu.

“Empat orang diamankan, dua motor berboncengan. Semuanya pelajar, ada yang SMP dan satu dari SMK. Saat ini masih dalam pemeriksaan. Karena membawa senjata tajam, proses penyelidikan akan dilanjutkan,” ungkap Kompol Fajar, Jumat (23/5/2025).

Sementara itu, penangkapan kedua dilakukan di kawasan Pantai Cipta, Semarang Utara. Empat remaja lainnya turut diamankan oleh personel Polrestabes Semarang sebelum sempat melakukan aksi tawuran. Mereka hanya sempat melakukan aksi saling tantang sebelum diciduk.

Menurut Kanitreskrim Polsek Semarang Utara, Iptu Emut Suharsono, ketiga celurit yang ditemukan tidak diakui sebagai milik para remaja tersebut.

“Belum sampai tawuran, hanya tantang-tantangan. Mereka semua masih di bawah umur, ada yang baru lulus SMP. Sudah diberi pembinaan oleh RT, RW, serta orangtua masing-masing. Mereka juga menandatangani surat pernyataan sebelum akhirnya dipulangkan,” jelasnya.

Meski situasi berhasil dikendalikan tanpa korban jiwa, kejadian ini menjadi sinyal kuat bahwa potensi konflik remaja masih mengintai, terutama di tengah malam. Aparat kepolisian mengimbau para orangtua untuk lebih waspada dan mengawasi aktivitas anak-anak mereka di luar jam malam.

“Patroli akan terus kami tingkatkan di titik-titik rawan. Namun peran keluarga tetap yang utama dalam pencegahan,” tegas Kompol Fajar.

Kasus ini kini dalam tahap penyelidikan lebih lanjut. Aparat berkomitmen mengusut asal-usul senjata tajam yang digunakan serta kemungkinan adanya pihak lain yang memfasilitasi atau menghasut aksi tersebut.

***

Sumber: hms.
×
Berita Terbaru Update