Queensha.id - Edukasi Sosial,
"Di tengah gaya hidup materialistis, Islam mengingatkan bahwa kehidupan bukan hanya soal untung dan rugi duniawi, melainkan juga bekal menuju akhirat".
Di era serba cepat dan kompetitif seperti sekarang, banyak orang terjebak dalam pola pikir untung-rugi. Segala keputusan diukur dari manfaat finansial atau kepuasan pribadi semata. Namun, dalam pandangan Islam, hidup tidak berhenti di angka dan logika semata. Ada dimensi yang lebih besar: surga dan neraka.
Menurut Ustaz Hanan Fauzi, seorang dai muda yang aktif berdakwah di media sosial, cara berpikir semata-mata berdasarkan “untung-rugi dunia” bisa membutakan hati. "Islam mengajarkan bahwa setiap tindakan manusia bukan hanya berbuah akibat di dunia, tetapi juga punya konsekuensi di akhirat," ujarnya dalam sebuah kajian daring bertema “Hidup Bukan Sekadar Transaksi”.
Surga dan Neraka: Realitas Akhirat yang Nyata
Al-Qur'an secara tegas menyebutkan adanya kehidupan setelah mati, di mana amal manusia akan ditimbang. Surga dijanjikan bagi mereka yang taat, sabar, dan bertakwa, sementara neraka menjadi tempat bagi yang ingkar dan zalim. Dalam surat Al-Zalzalah ayat 7-8 disebutkan:
"Barang siapa mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat (balasannya), dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat (balasannya pula)."
Ayat ini menjadi pengingat bahwa setiap hal, sekecil apapun, tidak luput dari penghitungan Ilahi.
Menata Niat, Meluruskan Tujuan
Di tengah tuntutan hidup, Islam menekankan pentingnya niat yang benar. Dalam sebuah hadits shahih disebutkan, “Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya.” Artinya, pekerjaan duniawi pun bisa bernilai akhirat jika diniatkan untuk kebaikan.
Contohnya, bekerja untuk menafkahi keluarga bisa menjadi jalan menuju surga, jika dilandasi keikhlasan dan menghindari cara-cara haram. Sebaliknya, meski seseorang kaya raya, jika hartanya diperoleh dengan cara menipu atau menindas orang lain, maka kelak ia akan mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah.
Akhir Kata: Hidup Adalah Ujian, Bukan Perdagangan
Dalam Islam, hidup bukanlah kalkulasi untung dan rugi semata, tapi ujian yang hasil akhirnya adalah tempat kembali: surga atau neraka. Maka, setiap Muslim diajak untuk hidup dengan kesadaran penuh, bahwa dunia hanya sementara dan akhirat adalah tujuan.
"Jangan tertipu dengan gemerlap dunia," pesan Ustaz Hanan, "Karena kerugian sejati adalah ketika kita merugi di akhirat, bukan saat kehilangan harta di dunia."
***
Oleh: Redaksi Nur Cahaya.