Notification

×

Iklan

Iklan

Masih Ingat Dimas Kanjeng? Kini Bebas dan Kembali Pimpin Padepokan

Jumat, 30 Mei 2025 | 05.27 WIB Last Updated 2025-05-29T22:28:17Z
Foto, Dimas Kanjeng Taat Pribadi. 

Queensha.id - Probolinggo,

Nama Dimas Kanjeng Taat Pribadi sempat mengguncang jagat pemberitaan nasional hampir satu dekade lalu. Sosok yang dikenal luas sebagai "dukun pengganda uang" ini kini kembali mencuat ke permukaan. 

Setelah menjalani masa hukuman di balik jeruji besi, Dimas Kanjeng dikabarkan telah bebas bersyarat pada April 2025 lalu. Yang mengejutkan, ia langsung kembali ke padepokannya di Probolinggo dan kembali memimpin kegiatan spiritual di sana.

Menurut salah satu pengurus padepokan yang enggan disebutkan namanya, suasana di lingkungan padepokan kini berubah signifikan. 

"Sejak beliau pulang, suasananya lebih hidup. Banyak orang datang kembali, seolah tak pernah terjadi apa-apa di masa lalu," ungkapnya kepada wartawan.

Jejak Kasus yang Menggemparkan

Bagi sebagian masyarakat, nama Dimas Kanjeng identik dengan kasus penipuan besar-besaran yang menyeretnya ke penjara pada 22 September 2016. Modusnya saat itu sungguh mencengangkan.

Ia mengklaim mampu menggandakan uang secara spiritual. Ribuan orang tergoda, menyerahkan harta bahkan menjual aset demi satu janji: kekayaan berlipat ganda. Namun janji itu tak pernah terwujud.

Tragisnya, kasus ini tak hanya berhenti di ranah penipuan. Dua pengikutnya ditemukan tewas secara mengenaskan. Mereka diduga menjadi korban pembunuhan karena dianggap berpotensi membongkar kebusukan di balik praktik padepokan. Polisi butuh waktu lima bulan untuk menuntaskan penyidikan dan mengungkap jaringan di balik kejahatan ini.

Sebanyak sembilan orang dinyatakan sebagai pelaku pembunuhan, semuanya adalah orang kepercayaan Dimas Kanjeng. Mereka mendapat bayaran total Rp320 juta untuk menjalankan misi kelam tersebut.

Kembalinya Sosok Kontroversial

Kini, kebebasan bersyarat Dimas Kanjeng menimbulkan pertanyaan publik: apakah masyarakat benar-benar lupa? Ataukah karisma dan pengaruhnya masih sedemikian kuat hingga menutupi luka lama?

Pihak kepolisian belum memberikan komentar resmi terkait aktivitas Dimas Kanjeng pasca-pembebasan. Sementara itu, pihak keluarga korban dan mantan pengikutnya menyuarakan keprihatinan.

“Bukan masalah dendam, tapi ini tentang pelajaran. Apa iya kita harus mengulang sejarah buruk?” ujar Arifin (43), mantan santri yang dulu sempat tinggal di padepokan.

Refleksi dan Kewaspadaan

Kembalinya Dimas Kanjeng ke panggung publik bukan hanya menjadi berita, tapi juga peringatan. Tentang betapa mudahnya masyarakat tergoda oleh janji-janji instan. Tentang bagaimana karisma bisa menutupi realita. Dan tentang perlunya pengawasan terhadap aktivitas yang bersinggungan dengan kepercayaan, spiritualitas, dan potensi penipuan.

Apakah Dimas Kanjeng telah berubah? Atau ini hanyalah babak baru dari kisah lama yang belum tuntas?

***

Sumber: BS.
×
Berita Terbaru Update