| Foto, |
Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) Desa Mambak menggagas sebuah acara yang sederhana namun bermakna besar: Jagong Bareng bertema “Sosialisasi Premanisme”.
Queensha.id - Jepara,
Sebuah malam yang tak biasa terjadi di Pantai Kartini, Senin (26/5/2025). Bukan untuk wisata atau bersantai, namun demi satu misi penting: melawan premanisme dari akar rumput.
Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) Desa Mambak menggagas sebuah acara yang sederhana namun bermakna besar: Jagong Bareng bertema “Sosialisasi Premanisme”. Bertempat di Rumah Makan Cak Deny, kegiatan ini menjadi bukti bahwa masyarakat Mambak tak mau tinggal diam terhadap ancaman keamanan yang kerap menghantui desa-desa.
Meski sempat diwarnai absennya narasumber utama dari Unit Bimas Polres Jepara, semangat peserta tidak surut. Justru, suasana menjadi lebih intim dan penuh tekad.
"Premanisme bukan hanya tugas polisi, tapi tugas kita bersama,” ujar Zamroni, Ketua FKPM Desa Mambak, dalam sambutannya yang disambut tepuk tangan.
Petinggi Desa Mambak, Hadi Prayitno, turut hadir memberi semangat. Sementara Aipda Mustofa, Bhabinkamtibmas setempat, memaparkan langsung berbagai bentuk premanisme dari pungutan liar hingga intimidasi dan lengkap dengan langkah-langkah pencegahannya.
Yang menarik, meski tidak hadir secara fisik, Kanit Intelkam Polres Jepara, Agus Widi, tetap menyampaikan apresiasinya lewat pesan WhatsApp yang dibacakan panitia.
“Langkah kecil dari Mambak bisa menjadi contoh besar untuk Jepara,” tulisnya.
Acara ditutup dengan makan bersama. Tapi lebih dari sekadar nasi dan lauk, yang dibagikan malam itu adalah harapan: bahwa keamanan adalah hasil kerja bersama, dan perubahan bisa dimulai dari desa sekecil Mambak.
***
Sumber: G7/AR.