Queensha.id - Jakarta,
Sebuah video mengejutkan sempat viral di platform media sosial X (sebelumnya Twitter), yang mengklaim bahwa sebuah pesawat yang membawa jemaah haji asal Mauritania jatuh di Laut Merah dan menewaskan seluruh 200 penumpangnya. Video tersebut menyebar dengan cepat dan memicu kecemasan publik. Namun, setelah dilakukan penelusuran mendalam oleh sejumlah media terpercaya, termasuk Herald.id, informasi tersebut dipastikan sebagai hoaks alias berita palsu.
Klarifikasi Resmi dari Pemerintah Mauritania
Pemerintah Mauritania melalui Direktur Haji di Kementerian Urusan Islam, El Walitaha, langsung membantah kabar tersebut. Dalam pernyataannya, El Walitaha menegaskan bahwa seluruh jemaah haji asal Mauritania telah tiba di Tanah Suci dengan selamat, tanpa insiden penerbangan sama sekali.
“Kami pastikan tidak ada kecelakaan pesawat seperti yang diberitakan. Semua jemaah telah mendarat dengan aman dan memulai rangkaian ibadah haji,” ungkap El Walitaha.
Pernyataan Tegas dari Mauritania Airlines
Bantahan senada juga dikeluarkan oleh Mauritania Airlines, maskapai nasional yang melayani penerbangan jemaah haji dari negara tersebut. Mereka menyatakan bahwa seluruh jadwal penerbangan berjalan lancar, tanpa adanya laporan kehilangan kontak, gangguan teknis, ataupun kecelakaan dalam perjalanan menuju Arab Saudi.
Dalam keterangan resminya, pihak maskapai menyebut kabar tersebut sebagai fitnah yang membahayakan kredibilitas penerbangan nasional dan menyatakan siap bekerja sama dengan aparat hukum untuk mengusut penyebar informasi palsu tersebut.
Fakta Sebenarnya: Video Lama yang Didaur Ulang
Investigasi terhadap video yang beredar menunjukkan bahwa potongan rekaman yang disebut sebagai detik-detik jatuhnya pesawat jemaah haji bukanlah video baru, melainkan video lama dari peristiwa yang tidak berkaitan sama sekali dengan musim haji tahun ini. Beberapa analisis visual memperlihatkan bahwa pesawat dalam video tersebut tidak mengenakan livery Mauritania Airlines dan latar kejadian tidak sesuai dengan rute penerbangan menuju Tanah Suci.
Pakar penerbangan dan jurnalis media internasional juga telah mengonfirmasi bahwa tidak ada laporan insiden penerbangan yang masuk ke jaringan pemantauan internasional selama periode keberangkatan haji tahun ini.
Peringatan Pemerintah: Jangan Sebarkan Hoaks
Pemerintah Mauritania menegaskan akan mengambil langkah hukum terhadap pihak-pihak yang dengan sengaja menyebarkan informasi palsu. Dalam rilis resminya, pemerintah menyebut bahwa berita bohong semacam ini sangat merugikan, tidak hanya bagi reputasi negara, tetapi juga bagi ketenangan para keluarga jemaah haji.
"Kami mengimbau masyarakat dan media untuk tidak sembarangan menyebarkan informasi tanpa verifikasi. Penyebaran hoaks dapat dikenakan sanksi pidana,” demikian pernyataan resmi dari Kementerian Urusan Islam Mauritania.
Pesan untuk Masyarakat: Bijak Bermedia Sosial
Kejadian ini menjadi pengingat penting akan pentingnya literasi digital. Masyarakat diimbau untuk tidak mudah percaya dan menyebarkan konten yang belum terverifikasi, terutama yang menyangkut nyawa manusia dan peristiwa besar seperti ibadah haji.
Sebelum membagikan informasi sensitif, periksa sumber berita, cari klarifikasi resmi, dan pastikan validitas isi konten. Dengan demikian, kita turut mencegah penyebaran kepanikan dan berita palsu yang dapat merugikan banyak pihak.
Redaksi mengingatkan: Jika Anda menerima informasi mencurigakan, jangan langsung menyebarkannya. Laporkan ke otoritas atau media terpercaya agar fakta yang benar bisa sampai ke masyarakat.
***
Sumber: Herald id.