Notification

×

Iklan

Iklan

CEO Persijap: Nafas Sebuah Tim Adalah Suporter, Kini Saatnya Bersinergi Secara Legal dan Terstruktur

Rabu, 18 Juni 2025 | 07.19 WIB Last Updated 2025-06-18T00:20:56Z

Foto, supporter sepak bola dari Persijap Jepara.

Queensha.id - Jepara,

Sebuah langkah transformasional tengah digagas oleh manajemen Persijap Jepara. Tak sekadar membangun kekuatan tim di atas lapangan, klub kebanggaan masyarakat Jepara ini mulai mempersiapkan fondasi baru untuk menjadikan para suporter bukan hanya sebagai penonton, tetapi sebagai bagian inti dari roda organisasi klub.

Dalam pernyataan resminya, CEO Persijap menegaskan bahwa denyut kehidupan sebuah tim sepak bola tidak bisa dilepaskan dari peran suporter. Mereka adalah energi tambahan yang tak tergantikan, penyemangat yang tak henti bernyanyi, dan simbol kesetiaan yang tak lekang oleh waktu.

“Nafas dari sebuah tim sepak bola itu adalah suporternya. Tanpa mereka, stadion kehilangan semangat, dan tim kehilangan energi tambahan,” ujarnya penuh keyakinan.

Berangkat dari pemahaman itu, manajemen Persijap mengambil keputusan penting: meluncurkan program Kartu Tanda Anggota (KTA) bagi seluruh pendukung setia. Program ini bukan sekadar langkah administratif, melainkan jembatan menuju sinergi yang lebih tertata, legal, dan bermartabat antara klub dan komunitas pendukungnya.

KTA ini akan mencatat setiap individu dalam sistem keanggotaan resmi Persijap. Lebih dari itu, inisiatif ini dirancang untuk membangun tatanan baru di tubuh komunitas suporter. Ke depan, kelompok-kelompok pendukung akan didorong berbadan hukum, memiliki struktur organisasi yang jelas, serta database keanggotaan yang solid.

Langkah ini dinilai sejalan dengan praktik klub-klub profesional di berbagai belahan dunia, yang menjadikan suporter sebagai stakeholder aktif. Tidak hanya berteriak dari tribun, tapi juga terlibat dalam pengambilan keputusan strategis, pengelolaan acara, dan kampanye sosial yang membawa nama baik klub.

“Manajemen akan bersinergi langsung dengan kelompok-kelompok suporter sebagai bagian dari tim, bukan hanya penonton. Mereka akan dilibatkan dalam berbagai program kreatif, kegiatan sosial, hingga pengembangan atmosfer stadion,” tambah sang CEO.

Transformasi ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak. Banyak yang melihatnya sebagai bentuk kemajuan dan kematangan klub dalam membangun fondasi jangka panjang, terlebih saat industri sepak bola saat ini menuntut keterbukaan, transparansi, dan partisipasi publik yang aktif.

Tak hanya demi profesionalisme, pendekatan ini juga memperkuat nilai-nilai lokal Jepara: gotong royong, loyalitas, dan rasa memiliki terhadap identitas daerah. Dengan dukungan suporter yang terorganisir, Persijap tidak hanya mengejar prestasi di lapangan, tetapi juga meletakkan pondasi kuat sebagai klub yang inklusif, membumi, dan berwawasan masa depan.

Melalui langkah ini, Persijap tampak berkomitmen untuk terus bergerak maju, menjadikan stadion bukan hanya tempat pertandingan, melainkan ruang bersama yang menyatukan semua elemen: pemain, manajemen, dan tentunya para suporter dan sang nafas sejati dari Persijap Jepara.

***

Reporter: Khoirurroziqin Ilung.
Sumber: Persijap Official Release.
Editor: Redaksi Suara Gardan Nasional.

×
Berita Terbaru Update