Breaking News

Innalilahi, Kecelakaan Saat Menjaring Ikan Seorang Pria Ditemukan Tewas di Sungai Kecil di Semat Jepara

Foto, lokasi kejadian di Desa Semat, kecamatan Tahunan, Jepara.

Queensha.id - Jepara,

Warga Desa Semat, Kecamatan Tahunan, digegerkan dengan penemuan sesosok pria dalam kondisi tak bernyawa di sebuah danau kecil wilayah desa setempat, Rabu siang (18/6/2025). Korban ditemukan dalam posisi terapung dengan mulut mengeluarkan busa, diduga kuat tewas akibat kecelakaan saat menjaring ikan.


Menurut informasi dari warga, Korban diketahui bernama Sukamto (50), warga Krapyak RT 3/RW 9, yang sehari-hari dikenal sebagai marbot masjid sekaligus guru TPQ.


Saat kejadian, korban tengah menjaring ikan (branjang) bersama rekannya di lokasi danau yang biasa digunakan untuk menangkap ikan secara tradisional. Namun, nahas, alat branjangnya dikabarkan roboh dan korban terseret masuk ke dalam air.


"Ya bambu yang di injaknya sudah rapuh dan terjebur ke sungai. Lokasi di sungai desa Semat. Semoga Husnul khatimah dan keluarga yang di tinggalkan di beri ketabahan," ujar warga setempat.


Seorang saksi yang juga teman korban, bernama Amin, dilaporkan sempat panik melihat kejadian tersebut. Meski sempat merekam dan membagikan video kondisi korban ke grup WhatsApp RT setempat, ia tidak mampu memberikan pertolongan langsung karena ketakutan.

Warga yang mengetahui kejadian tersebut langsung datang memberikan bantuan. Beberapa orang segera menghubungi pihak berwenang. Sekitar pukul 12.15 WIB, jenazah korban berhasil dievakuasi oleh warga bersama Babinkamtibmas dan petugas kepolisian. Proses evakuasi dibantu mobil warga dan langsung diarahkan ke Puskesmas terdekat.


Foto, korban tenggelam.




Pak Ahmad Yanis, salah satu tokoh warga yang turut menyebarkan informasi kejadian ini ke grup WhatsApp Forum Darurat Sosial Jepara, membenarkan bahwa korban adalah warga Krapyak, namun belum mengetahui nama lengkap serta alamat pastinya.

"Tadi info dari perangkat desa Semat, korban sudah diserahkan ke pihak keluarga. Sementara penyebab kematian murni kecelakaan saat branjang. Badan korban juga berbusa di mulut, kemungkinan besar tenggelam karena alat branjangnya gapuok (roboh atau rusak)," ujar seorang perangkat desa yang enggan disebutkan namanya.

Korban diperkirakan berusia antara 45 hingga 50 tahun, bertubuh gemuk, dan sempat dikabarkan membawa peralatan menjaring ikan bersama rekannya. Peristiwa ini sontak mengundang keprihatinan warga dan menjadi peringatan bagi para pencari ikan di wilayah serupa untuk lebih berhati-hati.

Pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti meninggalnya korban, meskipun secara awal diduga murni kecelakaan saat menjaring ikan. 


Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan saat melakukan aktivitas di area perairan, sekecil dan sesepele apapun lokasinya.

***

Sumber: BS.

0 Komentar

© Copyright 2025 - Queensha Jepara
PT Okada Entertainment Indonesia