Breaking News

Persijap Jepara Serius Berbenah: Menyemai Asa dari Akar hingga Puncak

Foto, stadion GBK Jepara. 

Queensha.id - Jepara,

Semangat perubahan mulai bergelora di tubuh Persijap Jepara. Klub kebanggaan warga Kota Ukir ini sedang menyusun fondasi baru untuk masa depan yang lebih cerah dan berkelas. Tak tanggung-tanggung, tiga program strategis telah digulirkan: pembangunan training ground modern, pembentukan akademi berbasis kualitas, serta peningkatan kapasitas dan kenyamanan Stadion Gelora Bumi Kartini (SGBK).

Langkah ini bukan sekadar reaksi sesaat, melainkan wujud dari visi jangka panjang manajemen: menjadikan Persijap klub profesional yang kompetitif, mandiri, berkelanjutan, dan berpijak kuat pada potensi lokal.

Membangun Rumah Latihan Sendiri

Selama bertahun-tahun, Persijap berjuang tanpa markas latihan permanen. Mereka bergantung pada lapangan umum dengan keterbatasan sarana, privasi, dan intensitas. Kini, bayang-bayang masa lalu itu mulai ditinggalkan. Persijap berkomitmen membangun training ground sendiri, lengkap dengan fasilitas kebugaran, lapangan standar FIFA, dan ruang analisis taktik.

“Tim profesional butuh fasilitas yang layak untuk berkembang. Kami ingin menciptakan rumah latihan yang tidak hanya lengkap, tapi juga nyaman dan mencerminkan profesionalisme,” ujar salah satu perwakilan manajemen klub kepada awak media.

Langkah ini menjadi tonggak penting. Tak hanya untuk tim senior, tapi juga sebagai penopang pembinaan usia muda yang terintegrasi.

Akademi: Kualitas, Bukan Titipan

Masalah klasik dalam pengembangan talenta muda adalah nepotisme—dan Persijap ingin memutus rantai itu. Manajemen menegaskan bahwa akademi yang tengah dirancang akan berbasis pada meritokrasi. Setiap pemain muda harus lolos melalui seleksi ketat, bukan titipan pejabat atau orang dalam.

“Bakat lokal di Jepara itu luar biasa, tapi sering kali tidak punya wadah yang tepat. Kami ingin membangun akademi yang tidak hanya fokus pada teknik, tapi juga membentuk karakter, disiplin, dan mental bertanding,” ujar sumber dari internal akademi.

Akademi Persijap akan menggandeng pelatih berlisensi nasional dan internasional, serta menerapkan kurikulum modern. Fokusnya adalah mencetak pemain yang siap tampil di level profesional—bukan sekadar jago kandang.

Stadion Gelora Bumi Kartini: Menuju Wajah Baru

Di tengah euforia kebangkitan tim, geliat suporter Persijap tak terbendung. Stadion Gelora Bumi Kartini yang menjadi markas kebanggaan kini dinilai sudah saatnya diperluas dan diperbaiki. Rencana renovasi bukan hanya soal penambahan kapasitas, tetapi juga peningkatan kenyamanan.

Dari kursi tribun yang ergonomis, pencahayaan yang optimal, hingga fasilitas untuk keluarga, difabel, dan ruang media—semuanya disiapkan untuk menghadirkan pengalaman menonton yang lebih berkelas.

“Kami ingin stadion ini menjadi tempat yang ramah untuk semua kalangan. Baik keluarga, perempuan, hingga penyandang disabilitas. Stadion bukan hanya tempat menonton bola, tapi ruang publik yang membanggakan,” jelas pihak manajemen.

Mimpi yang Dirancang dengan Rencana

Perjalanan menuju perubahan tentu tak bisa ditempuh dalam semalam. Tapi langkah awal yang telah digerakkan menunjukkan bahwa Persijap sedang menapaki jalur profesionalisme yang nyata. Tak sekadar mengejar prestasi sesaat, tapi membangun ekosistem sepak bola yang sehat dan berdaya saing.

Dengan dukungan suporter setia, sinergi masyarakat Jepara, dan keberanian manajemen mengubah kultur lama, harapan untuk melihat Persijap kembali menjadi kekuatan besar sepak bola Indonesia bukanlah sekadar mimpi di siang bolong.

Persijap Jepara sedang menabur benih perubahan. Tinggal waktu yang akan membuktikan, apakah benih ini tumbuh menjadi pohon yang kokoh dan memberi keteduhan untuk generasi sepak bola Jepara mendatang.

***

Sumber: Khoirurroziqin Ilung.

0 Komentar

© Copyright 2025 - Queensha Jepara
PT Okada Entertainment Indonesia