Notification

×

Iklan

Iklan

Renungan Seorang Purnawirawan Polisi Asal Jepara: Makna Hari Lahir Pancasila di Tengah Dinamika Bangsa

Minggu, 01 Juni 2025 | 13.11 WIB Last Updated 2025-06-01T06:12:54Z
Foto, Purnomo seorang purnawirawan Polisi asal Jepara.


Queensha.id - Jepara,

Hari Lahir Pancasila bukan sekadar seremonial tahunan. Bagi Purnomo, seorang purnawirawan polisi asal Jepara, momen 1 Juni adalah waktu untuk merenung, menilik kembali arah perjalanan bangsa, dan mengingat kembali nilai-nilai luhur yang terkandung dalam lima sila dasar negara Indonesia.

“Pancasila bukan hanya teks dalam pembukaan UUD 1945. Ia adalah jiwa bangsa, pedoman hidup, serta tali pengikat keberagaman yang menyatukan Indonesia dari Sabang hingga Merauke,” ujar Purnomo dalam keterangan tertulisnya yang diterima awak media, Minggu (1/6/2025) siang.

Mengenang Perjuangan: Lahirnya Nilai yang Menyatukan

Menurut Purnomo, semangat pendiri bangsa dalam merumuskan Pancasila patut terus dihargai. Lima sila itu lahir bukan dalam ruang kosong, melainkan melalui perdebatan dan perenungan mendalam para tokoh bangsa.

“Hari ini kita bisa hidup dalam satu kesatuan bernama Indonesia, itu karena perjuangan dan kebijaksanaan para pendiri negara dalam menyusun dasar negara yang inklusif dan adil,” tuturnya.

Pilar Persatuan dan Keberagaman

Sebagai purnawirawan yang pernah bertugas di berbagai wilayah Indonesia, Purnomo menyaksikan sendiri betapa beragamnya masyarakat negeri ini. Dari suku, budaya, agama, hingga adat istiadat yang berbeda, semua bisa bersatu karena satu prinsip: Pancasila.

“Di tengah polarisasi dan konflik yang kadang mengemuka, Pancasila hadir sebagai pengingat untuk tetap menjunjung toleransi dan persaudaraan,” katanya tegas.

Menegakkan Keadilan dan Kemanusiaan

Purnomo juga menekankan pentingnya menegakkan sila kedua dan kelima: kemanusiaan yang adil dan beradab, serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Bagi dia, Pancasila tidak akan berarti jika tidak diimplementasikan secara nyata.

“Jangan jadikan Pancasila hanya hafalan di mulut. Ia harus hidup dalam kebijakan publik, dalam hukum, dan dalam tindakan sosial,” ujarnya dengan nada serius.

Menuju Indonesia yang Bermartabat

Hari Lahir Pancasila, lanjut Purnomo, adalah waktu yang tepat untuk merefleksikan kembali arah pembangunan bangsa. Ia berharap, generasi muda tidak hanya mewarisi kemerdekaan, tetapi juga semangat kebangsaan yang terkandung dalam Pancasila.

“Bangsa ini akan besar bukan karena kekayaan alamnya, tetapi karena karakter dan persatuan rakyatnya. Dan itu semua, fondasinya adalah Pancasila,” pungkasnya.

Pancasila: Harapan, Jiwa, dan Pedoman

Sebagai pilar persatuan, fondasi negara, jiwa bangsa, dan pedoman hidup, Pancasila di mata Purnomo bukan sekadar konsep abstrak. Ia adalah harapan – harapan akan Indonesia yang adil, makmur, berdaulat, dan dihormati dunia.

“Selamat Hari Lahir Pancasila. Mari kita hidupkan kembali semangatnya, kita jaga bersama ideologinya, dan kita wariskan dengan keteladanan,” tutup Purnomo.

***

Sumber: PN.

×
Berita Terbaru Update