Queensha.id - Edukasi Sosial,
Media sosial kembali mengingatkan kita akan pentingnya peran orang tua dalam membentuk kepribadian anak. Dalam sebuah unggahan akun Facebook bernama Rahma Fitri, tertulis pesan yang menyentuh hati dan menyadarkan kita:
"Anakmu adalah cerminan langsung darimu... Bagaimana Anda memperlakukan orang, akan seperti bagaimana mereka memperlakukan orang. Bagaimana Anda berbicara dengan mereka, akan menjadi bagaimana mereka berbicara dengan Anda. Apa yang Anda pikirkan tentang mereka, adalah apa yang akan mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri. Segala sesuatu yang Anda, dan segala sesuatu yang Anda tunjukkan kepada mereka, akan menjadi apa yang mereka serap dan menjadi. Pastikan Anda memberi contoh tentang apa yang Anda inginkan untuk anak Anda."
Unggahan tersebut seolah menjadi tamparan lembut bagi siapa saja yang tengah menjalani peran sebagai orang tua. Betapa besar pengaruh sikap dan perilaku orang tua terhadap karakter, moral, dan cara pandang anak terhadap kehidupan.
Cermin dan Warisan Tak Kasat Mata
Dalam dunia psikologi, konsep ini dikenal sebagai modeling — anak belajar melalui peniruan. Ketika orang tua terbiasa bicara dengan nada tinggi, anak kemungkinan besar akan tumbuh menjadi pribadi yang agresif. Sebaliknya, ketika anak tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih sayang, kelembutan, dan penghargaan, mereka cenderung tumbuh menjadi sosok yang tenang, empatik, dan percaya diri.
Namun lebih dari itu, Islam bahkan jauh lebih dulu menyuarakan pentingnya akhlak orang tua dalam membentuk generasi.
Pandangan Islam: Pendidikan Anak adalah Amanah
Dalam Islam, mendidik anak bukan sekadar urusan duniawi, melainkan amanah dari Allah SWT yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban.
Rasulullah SAW bersabda:
"Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Orang tua adalah madrasah pertama bagi anak. Apa yang mereka lihat, dengar, dan rasakan dari orang tuanya, itulah yang pertama kali membentuk nilai dan pola pikir mereka. Tak heran, Al-Qur’an secara tegas memerintahkan orang tua untuk menjaga diri dan keluarga dari siksa api neraka.
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka..."
(QS. At-Tahrim: 6)
Edukasi Karakter Lewat Keteladanan
Dalam Islam, teladan (uswah hasanah) adalah cara pendidikan paling efektif. Rasulullah SAW menjadi guru utama dalam menanamkan akhlak mulia melalui perilaku, bukan hanya ucapan. Begitu pula dalam rumah tangga, seorang ayah dan ibu harus menjadi cerminan akhlak mulia bagi anak-anak mereka.
1. Sopan santun yang diajarkan dengan perilaku, bukan teriakan.
2. Kedisiplinan yang dibangun lewat rutinitas dan konsistensi, bukan hukuman semata.
3. Kejujuran yang ditanamkan dengan menepati janji, bukan hanya lewat nasihat.
Jangan Lupa: Anak Juga Amanah Psikologis
Tak hanya secara agama, dari sisi psikologi pun anak menyerap identitas mereka dari kata-kata yang sering mereka dengar. Bila orang tua terus-menerus berkata, “Kamu nakal,” atau “Kamu bodoh,” maka kata-kata itu akan tertanam dalam pikiran bawah sadar anak. Inilah yang dikenal sebagai self-fulfilling prophecy dan anak akhirnya akan berperilaku sesuai label yang diberikan padanya.
Sebaliknya, ketika orang tua berkata, “Kamu anak baik,” atau “Ayah/Ibu bangga padamu,” maka anak akan terdorong menjadi seperti yang dipercayakan padanya.
Bangun dari Sekarang
Jadi, untuk membentuk generasi bukan tugas mudah. Namun, perubahan besar bisa dimulai dari hal kecil: bagaimana kita memperlakukan anak setiap hari. Sebab sejatinya, mereka tidak hanya mewarisi nama keluarga, tapi juga mewarisi nilai-nilai dan akhlak yang kita tanamkan.
Maka mari renungkan kembali:
Jika anakmu adalah cermin dirimu dan apa yang kau lihat saat menatapnya hari ini?
***
Sumber: BS.