Foto, tangkap layar dari video gedung DPRD Jepara yang dibakar massa. |
Queensha.id - Jepara,
Kericuhan mewarnai aksi demonstrasi di Kabupaten Jepara pada Minggu (31/8/2025) dini hari. Sebanyak 45 orang diamankan aparat kepolisian karena diduga terlibat dalam bentrokan yang berujung pada pembakaran Gedung DPRD Jepara.
Kasatreskrim Polres Jepara, AKP M Faizal Wildan Umar Rela, menyebut bahwa sebagian besar dari mereka adalah warga Jepara sendiri. Sementara dua orang lainnya berasal dari luar daerah, namun bekerja di Jepara.
“Total ada 45 orang yang kami amankan. Saat ini masih kami klarifikasi terkait peran mereka dalam aksi tersebut,” ujar AKP Wildan saat ditemui di Mapolres Jepara, Minggu siang.
Enam Demonstran Masih di Bawah Umur
Dari jumlah tersebut, enam orang di antaranya masih berstatus pelajar di bawah umur. Polisi memastikan sudah menghubungi pihak keluarga.
“Orang tuanya sudah kami beri tahu,” tambahnya.
Meski begitu, pihak kepolisian belum bisa memastikan apakah mereka akan ditetapkan sebagai tersangka. Proses pemeriksaan masih berlangsung untuk mendalami sejauh mana keterlibatan para demonstran.
“Kita lihat nanti. Sesuai aturan, kami punya waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum mereka,” jelasnya.
Bentrokan Tak Terhindarkan
Kericuhan bermula setelah massa aksi yang menamakan diri Aliansi Jepara Bersatu membubarkan diri dari depan Mapolres Jepara. Namun saat bergerak ke arah Jembatan Kanal, sekitar 300 meter dari lokasi, massa terlibat bentrokan hebat dengan aparat kepolisian.
Situasi semakin memanas saat massa bergeser menuju Gedung DPRD Jepara di Jalan Pemuda sekitar pukul 00.00 WIB. Dalam kondisi tak terkendali, aksi anarkis terjadi. Gedung DPRD dibakar dan sejumlah fasilitas dirusak serta dijarah.
Selain itu, tujuh orang diamankan Polisi saat menggeber sepeda motor di sekitar lokasi bentrokan. Penyidik kini tengah memastikan apakah mereka bagian dari massa aksi atau hanya kebetulan berada di lokasi.
Hingga Minggu siang, suasana di sekitar Gedung DPRD Jepara masih dijaga ketat aparat keamanan. Polisi juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi isu yang beredar.
***