Notification

×

Iklan

Iklan

Fenomena Perselingkuhan di Dunia Maya: Dimulai dari Like, Berakhir di Luka

Selasa, 05 Agustus 2025 | 07.30 WIB Last Updated 2025-08-05T00:31:04Z


Queensha.id - Media Sosial, 


Media sosial, khususnya Facebook, telah menjadi jembatan komunikasi yang luar biasa. Namun, tak jarang juga menjadi celah munculnya krisis dalam rumah tangga. Salah satu fenomena yang makin marak terjadi adalah perselingkuhan digital, yang seringkali berawal dari hal sepele like dan komentar di status atau foto.


Sebaris kalimat sederhana namun menyentuh ramai dibagikan di berbagai platform baru-baru ini:


“Perselingkuhan di dunia maya cenderung terjadi, khususnya di Facebook, diawali dari hal yang sepele.”


Fenomena ini menunjukkan betapa tipisnya batas antara sekadar basa-basi dan keterikatan emosional. Awalnya hanya memberikan like, lalu saling bercanda di kolom komentar, hingga akhirnya masuk ke ruang pribadi yaitu ke inbox.


Satu dua pesan mulai bertukar. Awalnya menanyakan kabar, lalu berkembang ke tanya nomor HP, hingga akhirnya ajakan berkomunikasi di luar platform, seperti melalui WhatsApp. Tak jarang diakhiri dengan kalimat yang menggoyahkan komitmen:


“Kenapa kita tidak dipertemukan dari dulu? Padahal kamu orang yang paling ngerti aku.”



Dari Dunia Maya ke Realita, Lalu Bencana


Setelah pertemuan di dunia nyata terjadi, banyak pasangan suami-istri akhirnya terseret dalam drama baru yang menghancurkan keutuhan rumah tangga. Yang semula hanya rasa penasaran berubah menjadi keterikatan emosional bahkan fisik.


Keseharian berubah. Lebih sibuk memperhatikan orang lain daripada pasangan sendiri. Lebih rajin mengabari “yang baru” ketimbang orang rumah. Konsentrasi bekerja buyar, niat membangun keluarga sakinah mulai luntur, dan yang tersisa hanyalah penyesalan.


Dampaknya bukan hanya pada pelaku. Pasangan sah menangis, anak-anak kehilangan perhatian, bahkan mertua dan tetangga ikut gelisah. Ketenangan hati terusik oleh kebohongan, rasa bersalah, dan konflik batin yang tiada henti.



Gunakan Media Sosial untuk Hal Positif


Fenomena ini menjadi pengingat bahwa media sosial harus digunakan dengan bijak. Kehidupan ini terlalu berharga untuk dihabiskan demi pelarian yang semu. Rasa penasaran, perhatian palsu, dan rayuan manis di balik layar hanyalah jebakan dunia maya yang bisa menghancurkan masa depan nyata.



Sebelum kehancuran itu terjadi:


  • Selamatkan hatimu dari godaan digital.
  • Jaga keluargamu dari retaknya kepercayaan.
  • Lindungi dirimu dari dosa yang dibungkus cinta semu.

Karena hidup ini hanya satu kali. Mari kita manfaatkan dengan memperkuat cinta yang sah, memperbaiki komunikasi dengan pasangan, dan menanamkan nilai-nilai positif dalam kehidupan digital kita.


“Semua cobaan itu pada hakikatnya ilusi, fana, dan perangkap. Gunakan media sosial untuk hal-hal yang positif.” 😊


***

Sumber: BS.

×
Berita Terbaru Update