Notification

×

Iklan

Iklan

Hujan Kartu Kuning, PSM Makassar dan Persijap Jepara Kena Denda

Sabtu, 23 Agustus 2025 | 15.48 WIB Last Updated 2025-08-23T09:13:01Z



Foto, kolase. Logo PSSI dan pelanggaran kartu kuning di pertandingan sepakbola.

Queensha.id - Makassar,

Duel panas PSM Makassar kontra Persijap Jepara diwarnai hujan kartu kuning hingga berujung sanksi berat. Komite Disiplin (Komdis) PSSI resmi menjatuhkan denda masing-masing Rp 50 juta kepada kedua tim dalam sidang teranyar yang digelar 13 Agustus 2025.


Pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, pada Jumat (8/8/2025) itu semula berjalan penuh tensi. Namun, tensi berubah jadi catatan buruk ketika wasit harus mengeluarkan total 11 kartu kuning. PSM mendapat 5 kartu, sementara Persijap tercatat 6 kali melanggar keras hingga membuat duel memanas.


“Ini bukan sekadar permainan, tapi sudah mengarah ke pelanggaran disiplin. Denda dijatuhkan sebagai bentuk penegakan aturan,” bunyi keputusan resmi Komdis PSSI.



Tak Hanya PSM dan Persijap


Dalam rilis yang sama, Komdis PSSI juga menjatuhkan sederet sanksi kepada klub dan panitia pelaksana (panpel) lain di kompetisi BRI Super League 2025/2026. Panpel Persebaya, Madura United, hingga Persija Jakarta ikut kena denda akibat gagal mengantisipasi kehadiran suporter tamu maupun kericuhan di tribun.


Beberapa kasus yang jadi sorotan antara lain:


  • PSIM Yogyakarta didenda Rp 25 juta karena suporternya nekat hadir saat laga tandang.
  • Madura United dikenai denda ganda, salah satunya Rp 20 juta akibat pelemparan botol ke lapangan oleh penonton.
  • Persis Solo bahkan mendapat dua sanksi sekaligus, masing-masing Rp 20 juta dan Rp 25 juta karena ulah suporternya.
  • Persija Jakarta tak luput dari sorotan setelah terjadi pelemparan gelas air mineral ke arah penonton lawan.



Cermin Buruknya Disiplin


Rangkaian sanksi ini kembali menegaskan bahwa isu kedisiplinan masih menjadi pekerjaan rumah besar sepakbola Indonesia. Meski atmosfer kompetisi sudah mulai membaik, kasus pelanggaran disiplin baik dari pemain maupun suporter masih kerap mencoreng jalannya pertandingan.


Bagi PSM Makassar dan Persijap Jepara, denda Rp 50 juta bisa jadi pengingat keras bahwa menjaga sportivitas sama pentingnya dengan meraih kemenangan. Pasalnya, akumulasi pelanggaran tak hanya merugikan tim secara finansial, tetapi juga berpotensi merusak citra sepakbola di mata publik.


Super League musim ini baru saja dimulai, namun catatan buruk sudah menumpuk. Jika tidak ada pembenahan serius, dikhawatirkan kompetisi akan lebih sering diwarnai drama sanksi ketimbang aksi indah di lapangan.


***

×
Berita Terbaru Update