Notification

×

Iklan

Iklan

Polres Jepara Tingkatkan Kapasitas Kehumasan Lewat Pelatihan Media Sosial

Selasa, 26 Agustus 2025 | 12.01 WIB Last Updated 2025-08-26T05:39:54Z

Foto, pelatihan Kehumasan dan Pemanfaatan Media Sosial oleh Polres Jepara.


Queensha.id - Jepara,


Peran kehumasan kini menjadi ujung tombak dalam membangun citra positif institusi Kepolisian. Menyadari pentingnya hal tersebut, Polres Jepara, Polda Jawa Tengah, menggelar Pelatihan Kehumasan dan Pemanfaatan Media Sosial di aula Mapolres, Selasa (26/8/2025) pagi.


Sedikitnya 80 personel yang membidangi fungsi kehumasan, baik dari jajaran Polres maupun Polsek, ikut serta dalam kegiatan ini.


Pelatihan dibuka oleh Kabag SDM Polres Jepara, Kompol Karman, yang hadir mewakili Kapolres Jepara AKBP Erick Budi Santoso. Dalam sambutannya, Kompol Karman menekankan bahwa fungsi kehumasan bukan hanya tanggung jawab Sihumas semata.


“Kehumasan bukan tugas eksklusif satu bidang saja. Semua personel Polri, baik pelaksana tugas operasional maupun pelayanan, turut mengemban fungsi humas. Apalagi di era digital saat ini, kita tidak boleh tertinggal menghadapi dinamika informasi, termasuk distorsi dan post truth,” tegasnya.



Strategi Polri Belajar


Kompol Karman menjelaskan, latar belakang pelatihan ini berangkat dari program Polri Belajar dengan topik Strategi Pengelolaan Informasi Media Sosial Melalui Pemberdayaan Humas. Menurutnya, humas harus dilihat sebagai kerja kolektif seluruh personel.


“Pemberdayaan humas bukan berarti hanya tugas Sihumas, melainkan tanggung jawab bersama untuk mendukung publikasi kegiatan kepolisian,” tambahnya.


Selain itu, ia juga menekankan bahwa citra positif Polri sangat dipengaruhi oleh bagaimana komunikasi dibangun dengan masyarakat secara transparan, humanis, dan dua arah.



Hadirkan Praktisi Media


Untuk memperkuat materi, Polres Jepara menghadirkan Septina Nafiyanti, wartawan Suara Merdeka sekaligus Ketua PWI Jepara, sebagai narasumber utama. Ia membagikan wawasan tentang strategi komunikasi digital, teknik membuat konten yang menarik, serta pemanfaatan media sosial sebagai sarana pelayanan publik.


Septina menyoroti pentingnya keterlibatan aktif Polri dalam ruang digital. Menurutnya, media sosial dapat menjadi alat efektif untuk:


  • Memberikan informasi layanan kepolisian,
  • Membangun rasa aman lewat transparansi operasional,
  • Menjadi kanal komunikasi langsung dengan masyarakat, serta
  • Menyebarkan edukasi hukum dan keamanan.


Ia juga membagikan tips praktis pembuatan konten agar pesan-pesan Polri lebih mudah dipahami publik, khususnya generasi muda yang aktif di media sosial.


“Salah satu strategi mendapatkan kepercayaan masyarakat adalah menggunakan teori Asynchronous Communication—memberikan layanan 24 jam melalui platform digital,” ungkapnya.



Harapan ke Depan


Dengan pelatihan ini, diharapkan para peserta mampu mengoptimalkan fungsi kehumasan sebagai sarana membangun kepercayaan publik. Komunikasi yang informatif, transparan, dan humanis akan menjadi kunci Polri dalam meraih simpati sekaligus menjaga hubungan baik dengan masyarakat.


***

Sumber: Hms.

×
Berita Terbaru Update