Foto, handphone Android. (Istimewa) |
Tanpa pengetahuan yang cukup, konsumen bisa saja tertipu membeli HP tiruan yang secara fisik nyaris identik dengan aslinya. Untuk itu, berikut 8 ciri penting HP palsu yang wajib dikenali sebelum membeli.
1. Harga Terlalu Murah dan Tidak Masuk Akal
Harga adalah indikator pertama yang patut dicurigai. Jika sebuah ponsel terbaru ditawarkan dengan harga jauh di bawah pasaran, apalagi dalam kondisi “baru dan tersegel”, ada kemungkinan besar itu bukan produk asli.
Produk resmi dari merek ternama biasanya memiliki harga stabil, dan jarang turun drastis dalam waktu singkat.
2. Kemasan Tidak Rapi dan Tidak Presisi
Ponsel asli memiliki kemasan yang rapi, presisi, dan terstandar. Sementara ponsel palsu sering kali dikemas dengan segel yang longgar, tulisan buram, bahkan salah eja pada kotaknya.
Periksa juga nomor seri yang tertera di kemasan dan harus sesuai dengan yang ada di perangkat. Ketidaksesuaian ini adalah red flag utama.
3. Kondisi Fisik yang Mencurigakan
Meski sekilas mirip, HP palsu biasanya terasa lebih ringan dan terkesan murah. Layar yang digunakan cenderung buram, warna kusam, dan lambat saat disentuh.
Tombol yang longgar, port charger yang tidak presisi, hingga finishing bodi yang kasar adalah tanda-tanda perangkat palsu.
4. Sistem Operasi Dimodifikasi
Banyak HP palsu memakai Android yang dimodifikasi agar menyerupai iOS atau sistem UI merek terkenal. Tampilan mungkin terlihat mirip, tetapi fungsi-fungsi penting seperti asisten suara, keamanan biometrik, hingga toko aplikasi biasanya tidak berjalan sebagaimana mestinya.
5. Kinerja dan Performa Tidak Maksimal
Prosesor murah yang digunakan pada HP palsu membuat kinerjanya tersendat, aplikasi sering crash, dan banyak fitur gagal berfungsi.
Beberapa tiruan bahkan hanya “menyamar” sebagai flagship dengan memasang kamera palsu, fitur NFC bohongan, atau sensor sidik jari yang tidak aktif.
6. Nomor IMEI Tidak Sesuai
Nomor IMEI (International Mobile Equipment Identity) adalah identitas unik ponsel yang penting untuk diverifikasi. IMEI bisa dicek melalui dial #06# atau di pengaturan perangkat.
Jika nomor IMEI tidak sesuai dengan yang tercantum di kotak atau situs resmi produsen, kemungkinan besar ponsel tersebut adalah palsu atau hasil modifikasi ilegal.
7. Spesifikasi dan Fitur yang Melenceng
Jangan hanya percaya pada tampilan luar. Cek spesifikasi secara menyeluruh dan bandingkan dengan situs resmi merek.
Misalnya, RAM, jenis prosesor, kamera, dan fitur konektivitas sering kali jauh berbeda dari klaim penjual di HP palsu.
8. Ketersediaan yang Tidak Masuk Akal
Ponsel populer yang langka di pasaran namun justru “melimpah” di toko tertentu dengan harga murah patut dicurigai. Situs atau penjual seperti ini bisa saja menawarkan barang tiruan, rekondisi ilegal, atau bahkan produk curian.
Selalu pastikan membeli dari toko resmi atau penjual tepercaya yang memberikan garansi.
Waspada adalah Kunci
Maraknya peredaran HP palsu menuntut konsumen untuk lebih teliti. Memahami ciri-ciri ponsel tiruan akan membantu mencegah kerugian finansial maupun risiko keamanan data pribadi.
Pastikan untuk selalu mengecek harga, kemasan, IMEI, spesifikasi, dan reputasi penjual sebelum membeli perangkat.
***
Sumber: TMP.