Notification

×

Iklan

Iklan

Indonesia Rumah Besar Kita: Jepara Diminta Jaga Persatuan di Tengah Gelombang Demonstrasi

Senin, 01 September 2025 | 09.26 WIB Last Updated 2025-09-01T02:27:31Z

Foto, Purnomo Wardoyo, pengamat sosial asal Jepara.

Queensha.id - Jepara,


Indonesia adalah rumah besar bagi seluruh anak bangsa. Arahan Presiden Prabowo Subianto pada hari ini kembali menegaskan pentingnya menjaga persatuan, mengedepankan dialog damai, serta menahan diri di tengah dinamika politik dan sosial yang kian menghangat.


“Setiap aspirasi, setiap suara, adalah bagian dari semangat demokrasi yang kita junjung. Pemerintah berkomitmen mengakomodir tuntutan dengan cara bermartabat, adil, dan penuh kebijaksanaan. Tidak ada masalah yang lebih besar dari kekuatan persaudaraan,” ujar Presiden dalam arahannya.



Demonstrasi vs Tindakan Kriminal


Demonstrasi merupakan hak konstitusional setiap warga negara. Namun, aksi demonstrasi yang berubah menjadi tindakan anarkis, merusak fasilitas umum, membakar gedung, hingga menjarah, jelas bukan lagi bagian dari demokrasi.


Hal ini pula yang terlihat dalam aksi di Jepara pada Sabtu malam lalu. Massa yang awalnya berkonsentrasi di kawasan Jl. Ks. Tubun, depan Mapolres Jepara, justru melampiaskan kemarahan dengan melempari batu ke arah rumah dinas Kapolres dan sekolah TK di sekitarnya. Tidak berhenti di situ, kericuhan berlanjut hingga gedung DPRD Jepara, di mana pintu masuk dirusak, bahkan perlengkapan kantor dijarah dan dibakar.


Situasi tersebut menunjukkan betapa tipis batas antara penyampaian aspirasi dengan tindakan kriminal yang justru merugikan masyarakat luas.



Seruan Warga Jepara

Menyikapi kondisi ini, Purnomo Wardoyo, pengamat sosial asal Jepara yang juga purnawirawan polisi, memberikan pandangan tegas.


“Warga Jepara harus jadi teladan dalam menjaga persatuan. Kritik boleh, aspirasi sah, tapi jangan sampai berubah jadi anarkisme. Kalau fasilitas negara dirusak, kantor dibakar, itu sama saja kita merusak rumah kita sendiri,” tegas Purnomo.


Ia menambahkan bahwa warga harus mampu menahan diri dan mengedepankan kearifan lokal. “Jepara dikenal sebagai tanah ukir, tanah budaya, bukan tanah kerusuhan. Mari tunjukkan bahwa kita bisa melewati tantangan dengan kepala tegak, hati tenang, dan gotong royong yang jadi warisan leluhur kita,” ujarnya.



Menjaga Rumah Besar Bernama Indonesia


Pesan damai ini menegaskan kembali bahwa Indonesia (khususnya Jepara) adalah rumah besar bersama. Rumah ini hanya akan tetap kokoh jika semua penghuninya saling menjaga, bukan saling merusak.


***

Sumber: Purnomo Wardoyo.

×
Berita Terbaru Update