Notification

×

Iklan

Iklan

Ngabul Jepara, Ikon Durian dan Inovasi Desa yang Jadi Inspirasi Nasional

Kamis, 04 September 2025 | 11.35 WIB Last Updated 2025-09-04T04:36:38Z

Foto, ikon Durian Ngabul, Jepara.

Queensha.id - Jepara,


Desa Ngabul di Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, kini menjadi salah satu contoh nyata keberhasilan transformasi desa yang berbasis inovasi. Dengan mengusung slogan “Ngabul Pinunggul” (pintar, unggul, lestari), desa ini berhasil menata diri tidak hanya sebagai pusat pertanian durian yang legendaris, tetapi juga sebagai destinasi wisata terpadu yang memperkuat ekonomi masyarakat.


Pada tahun 2025, Desa Ngabul berhasil meraih Juara Inovasi Terbaik dalam Lomba Desa tingkat Kabupaten Jepara. Keberhasilan ini lahir dari sinergi pemerintah desa, warga, hingga pihak swasta yang bersama-sama mendorong berbagai program unggulan.



Ngetuk Garden, Gerbang Wisata Baru


Salah satu inovasi terbesar adalah pembangunan Ngetuk Garden, sebuah rest area dan pusat wisata terpadu yang menghubungkan 14 desa wisata di Kecamatan Tahunan. Dengan luas 3 hektare, kawasan ini menghadirkan konsep ramah lingkungan, lengkap dengan wisata agro durian, kuliner, pusat olahraga, kedai kopi, hingga area camping.


Tidak hanya menjadi magnet wisata, Ngetuk Garden juga membuka banyak lapangan kerja baru bagi masyarakat. “Pemilihan durian sebagai ikon desa bukan tanpa alasan, karena produk ini sudah menjadi kebanggaan Ngabul sejak puluhan tahun lalu,” jelas Kepala Desa Ngabul, Sholehan Projonegoro, S.E., M.H.



Desa Digital dan Transparansi Anggaran


Selain sektor pariwisata, Desa Ngabul juga menonjol dengan program Desa Digital. Melalui sistem layanan berbasis aplikasi, warga kini lebih mudah mengurus KTP, akta kelahiran, maupun surat keterangan. Digitalisasi ini sekaligus menghadirkan transparansi dalam pengelolaan anggaran desa.


“Transparansi bukan hanya soal laporan keuangan, tetapi juga bentuk tanggung jawab moral kepada warga. Dengan sistem digital, masyarakat bisa mengawasi penggunaan anggaran kapan saja,” tambah Sholehan.



BUMDes Jadi Motor Ekonomi


Peran BUMDes Ngabul menjadi kunci dalam menopang berbagai program ekonomi. Dari pengelolaan wisata, agribisnis, hingga jasa keuangan mikro, BUMDes hadir sebagai motor penggerak kesejahteraan. Pengelolaan profesional dan transparan mendorong tumbuhnya semangat wirausaha, terutama di kalangan pemuda desa.


Tak hanya itu, pemberdayaan UMKM juga semakin gencar dilakukan. Pemerintah desa bahkan menargetkan Ngabul menjadi pusat oleh-oleh dan pasar rakyat terbesar di Jepara.



Pertanian, Sampah, hingga Ketahanan Pangan


Inovasi Desa Ngabul juga menyentuh sektor lingkungan dan pangan. Warga aktif menjalankan pengelolaan sampah berbasis 3R (reduce, reuse, recycle) dan memanfaatkan hasil olahan menjadi produk bernilai.


Di bidang pertanian, desa ini tengah mengembangkan IKN Harmoni Park, lahan 6 hektare yang diproyeksikan sebagai pusat pertanian, perkebunan, dan peternakan produktif. Program ini sekaligus mendukung agenda ketahanan pangan nasional.


“Kami ingin Ngabul tidak hanya dikenal sebagai desa wisata, tapi juga sebagai desa yang mandiri dalam pemenuhan kebutuhan pangan,” ujar Sholehan.



Inspirasi Bagi Desa Lain


Meski masih menghadapi kendala berupa infrastruktur jalan yang belum maksimal, promosi wisata yang harus ditingkatkan, hingga tantangan iklim bagi sektor pertanian, Desa Ngabul tetap menunjukkan arah pembangunan desa modern yang inklusif.


Keberhasilan ini membawa inspirasi luas. Bahwa dengan kepemimpinan visioner, partisipasi masyarakat, dan sinergi berbagai pihak, desa dapat menjadi motor pembangunan sekaligus penjaga budaya dan lingkungan.


“Kami percaya, inovasi desa adalah jalan menuju kemandirian dan kemakmuran masyarakat. Desa harus jadi subjek pembangunan, bukan sekadar objek,” tegas Sholehan menutup perbincangan.


***

×
Berita Terbaru Update