| Foto, ilustrasi sebuah keluarga yang harmonis. |
Queensha.id - Edukasi Sosial,
Pendidikan kerap disebut sebagai investasi jangka panjang bagi masa depan anak. Tidak hanya di bangku sekolah, proses pendidikan sejatinya dimulai sejak dalam keluarga. Orang tua memiliki peran vital sebagai pendidik pertama dan utama yang menentukan arah perkembangan anak di kemudian hari.
“Pendidikan yang baik akan menuntun anak mampu beradaptasi, baik di lingkungan lokal, nasional, maupun global,” ungkap Halim K Malik, Dosen Universitas Negeri Gorontalo Fakultas Ilmu Pendidikan Prodi Pendidikan Masyarakat, dalam pandangannya mengenai pentingnya peran keluarga.
Menurutnya, keluarga adalah pusat pendidikan awal. Dari rumah, anak belajar nilai-nilai dasar kehidupan, pola perilaku, serta fondasi akhlak yang kelak akan membentuk karakter. Karena itu, iklim keluarga yang sehat menjadi pondasi penting agar anak tumbuh menjadi pribadi yang mantap dan mandiri.
Tanggung Jawab Orang Tua dalam Pendidikan
Visi pendidikan nasional Indonesia tidak akan berjalan optimal tanpa keterlibatan nyata orang tua. Kolaborasi orang tua, sekolah, dan masyarakat harus berjalan beriringan. Dalam hal ini, orang tua bukan hanya mendampingi, tetapi juga menanamkan teladan melalui sikap, ucapan, dan perilaku sehari-hari.
Di era digital, tantangan baru muncul: pengaruh teknologi. Orang tua dituntut bijak dalam mengawasi penggunaan gadget oleh anak. Jika dibiarkan berlebihan, anak berisiko kecanduan, kehilangan konsentrasi, hingga terpapar konten berbahaya seperti kekerasan, bullying, bahkan pornografi.
“Kasih sayang harus berjalan seiring dengan disiplin. Orang tua perlu menanamkan nilai agama dan moral, serta mendukung minat dan bakat anak agar berkembang maksimal,” tambah Halim.
Pandangan Orang Tua Menentukan
Menariknya, tidak semua orang tua memiliki pandangan sama soal pendidikan. Ada yang menganggapnya sebagai bekal utama bagi masa depan anak, namun ada pula yang melihat pendidikan sebatas dasar, sementara kehidupan bisa dijalani hanya dengan bekerja keras.
Sikap seperti itu, menurut Halim, justru melemahkan sendi pendidikan. Sebab, perhatian orang tua terhadap pendidikan anak menjadi minim.
“Jika sikap orang tua positif terhadap pendidikan, perilaku mereka pun akan positif. Begitu pula sebaliknya,” tegasnya.
Penentu Keberhasilan Anak
Kesimpulannya, keberhasilan pendidikan anak sangat ditentukan oleh peran aktif orang tua. Dengan dukungan keluarga, anak bukan hanya memiliki pengetahuan akademis, tetapi juga daya tahan moral dan sosial dalam menghadapi dunia nyata.
Dengan kata lain, orang tua bukan sekadar pendamping, melainkan penentu arah masa depan anak.
***