Foto, tangkap layar dari story WhatsApp, para ketua organisasi masyarakat di Jepara dan Kapolres Jepara, AKBP Erick Budi Santoso. |
Queensha.id - Jepara,
Pasca aksi demonstrasi yang berujung kerusuhan dan penjarahan di Gedung DPRD Kabupaten Jepara pada Sabtu malam (30/8/2025), jajaran Polres Jepara langsung bergerak cepat untuk meredam situasi. Kapolres Jepara AKBP Erick Budi Santoso menggelar pertemuan dengan para ketua organisasi masyarakat (Ormas) dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) se-Kabupaten Jepara, Selasa (2/9/2025).
Pertemuan ini digelar sebagai langkah koordinasi dan konsolidasi guna menjaga stabilitas keamanan serta mencegah terulangnya kejadian serupa. Hadir dalam forum tersebut perwakilan dari Pemuda Pancasila, GRIB Jaya Jepara, Squad Nusantara, Pekat IB, Jepara Bangkit, GMBI, BSM hingga MAI.
Dalam pertemuan itu, seluruh pimpinan Ormas dan LSM sepakat untuk mendukung penuh langkah TNI-Polri dalam menjaga kondusifitas wilayah. Mereka juga berkomitmen untuk ikut serta memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi isu-isu yang berpotensi memicu kericuhan.
“Soliditas antara aparat keamanan dengan Ormas dan LSM adalah kunci penting untuk mencegah provokasi dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” ujar Kapolres Jepara AKBP Erick Budi Santoso.
Ia menekankan pentingnya peran aktif semua elemen masyarakat dalam menjaga suasana damai, terlebih setelah peristiwa yang menimbulkan kerugian besar akibat pembakaran dan penjarahan di kantor wakil rakyat tersebut.
Para pimpinan Ormas dan LSM yang hadir pun menyatakan kesiapannya untuk menjadi mitra strategis aparat keamanan. “Kami tidak ingin Jepara dikenal sebagai daerah rawan kerusuhan. Tugas kita bersama adalah mengembalikan kepercayaan dan memastikan keamanan tetap terjaga,” ucap salah satu perwakilan Ormas.
Dengan adanya sinergi ini, diharapkan Jepara mampu bangkit dari ketegangan pasca kerusuhan dan kembali membangun citra sebagai kota yang aman, damai, dan kondusif.
***
Sumber: Queensha.
Wartawan: Gunawan Queensha.