Notification

×

Iklan

Iklan

Suami yang Menutup Telinga dari Nasehat Istri, Termasuk Orang yang Merugi?

Sabtu, 13 September 2025 | 11.02 WIB Last Updated 2025-09-13T04:02:56Z

Foto, ilustrasi edukasi tentang rumah tangga.


Queensha.id - Edukasi Sosial,


Dalam kehidupan rumah tangga, salah satu sumber masalah yang kerap muncul bukanlah perbedaan besar, melainkan sikap kecil yang diabaikan. Salah satunya adalah ketika seorang suami enggan mendengar nasehat istrinya. Padahal, di balik setiap kalimat yang keluar dari bibir seorang istri, seringkali tersembunyi rasa peduli, cinta, dan keinginan agar suami menjadi pribadi yang lebih baik.


Nasehat seorang istri bukanlah bentuk menggurui atau merendahkan suami. Sebaliknya, itu adalah bentuk kepedulian mendalam yang lahir dari pengamatan sehari-hari. Seorang istri mengenal suaminya lebih dekat daripada orang tuanya sendiri, karena mereka hidup bersama, menyaksikan sikap asli yang tak bisa ditutupi dengan drama atau pencitraan.


Namun, kenyataannya banyak suami yang justru menganggap nasehat itu sebagai pemicu masalah. Ada yang merasa tersinggung, ada pula yang menganggapnya sebagai bentuk perdebatan. Padahal, istri memberi masukan karena ia mampu merasakan hal-hal yang tak dirasakan suaminya, bahkan melihat sisi-sisi yang mungkin luput dari perhatian.



Pandangan Islam: Nasehat Istri adalah Amanah


Dalam ajaran Islam, nasehat memiliki kedudukan tinggi. Rasulullah SAW pernah bersabda: “Agama itu adalah nasehat.” (HR. Muslim). Nasehat dalam rumah tangga pun termasuk di dalamnya, karena tujuan pernikahan adalah untuk saling melengkapi dan mengingatkan dalam kebaikan.


Ulama besar, Imam al-Ghazali, menekankan pentingnya suami-istri saling menasihati dalam kebaikan. Menurutnya, kehidupan rumah tangga bagaikan bahtera yang harus dijaga keseimbangannya, dan nasehat adalah salah satu dayung agar bahtera itu tetap berjalan lurus.


Sementara KH. Quraish Shihab dalam salah satu kajiannya menegaskan, “Istri adalah mitra hidup, bukan bawahan. Nasehatnya adalah bagian dari cinta, dan cinta yang tulus tidak pernah ingin menjerumuskan.”



Suami yang Merugi


Seorang suami yang menutup telinga dari nasehat istrinya bisa disebut merugi. Mengapa? Karena ia menolak masukan dari orang yang paling mengenalnya luar-dalam. Ia kehilangan kesempatan untuk memperbaiki diri lewat sudut pandang orang yang paling dekat dengannya.


Tak ada istri yang ingin menjerumuskan suaminya ke jalan buruk. Justru sebaliknya, istri ingin rumah tangganya harmonis, suaminya sukses, dan anak-anaknya hidup dalam kebaikan.


Maka, jika seorang suami ingin selamat dari kerugian besar, hendaklah ia membuka telinga dan hati terhadap nasehat istri. Sebab, menurut para ulama, nasehat istri bukanlah kelemahan, melainkan anugerah yang Allah berikan agar rumah tangga lebih kuat.



Jadi, suami yang mendengar nasehat istrinya tidak akan berkurang wibawa, justru akan bertambah bijaksana. Sebab, rumah tangga yang baik bukan dibangun dari ego salah satu pihak, tetapi dari komunikasi, penghargaan, dan sikap saling mengingatkan.


Seperti kata pepatah, “Di balik suami yang hebat, ada istri yang tulus menasihati.”


***