Queensha.id - Jakarta,
Di tengah arus globalisasi pendidikan yang kian mengarah pada komersialisasi, keberadaan Union of International Professional Management (UIPM) menjadi sorotan penting dalam menjaga standar, integritas, sekaligus mengembalikan makna sejati pendidikan sebagai amanah suci.
Legitimasi Internasional: Diakui Dunia
Dalam percakapan dengan pimpinan Quality Assurance Agency (QAA), salah satu lembaga akreditasi ternama di Eropa, UIPM menegaskan posisi uniknya di kancah global. UIPM tercatat dalam Union of International Associations (UIA), otoritas global yang hanya mendaftarkan organisasi internasional kredibel sejajar dengan PBB, UNESCO, WHO, hingga APQN.
Selain itu, UIPM juga menjadi anggota aktif Asia-Pacific Quality Network (APQN), jaringan yang berisi lembaga akreditasi pendidikan tinggi dari berbagai negara. Hal ini menunjukkan bahwa UIPM memiliki legitimasi yang setara dengan lembaga pemerintah dalam hal penjaminan mutu pendidikan dan riset.
Filosofi Pendidikan: Berdasarkan Hukum Tuhan
Berbeda dengan lembaga lain, UIPM menegaskan bahwa pendidikan tidak boleh hanya diukur dari akreditasi formal atau prestise lembaga. Pendidikan adalah amanah dari Tuhan untuk membentuk manusia berakhlak mulia, adil, dan bermanfaat.
Al-Qur’an menegaskan:
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Al-Mujādilah [58]:11)
Demikian pula dalam Injil:
“Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan; tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.” (Amsal 1:7)
Kedua kitab suci ini menegaskan satu hal: ilmu pengetahuan sejati bersumber dari Tuhan, bukan sekadar pengakuan manusia.
Kritik terhadap Industrialisasi Pendidikan
Fenomena global menunjukkan bahwa pendidikan semakin mahal dan sulit diakses. Akses yang timpang ini berisiko menciptakan diskriminasi sosial, di mana hanya kalangan kaya yang bisa mendapatkan pendidikan layak.
UIPM menolak keras industrialisasi pendidikan. Sikap ini sejalan dengan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (Pasal 26) yang menegaskan hak setiap orang atas pendidikan gratis, setidaknya di tahap dasar, serta akses setara bagi pendidikan tinggi berdasarkan kemampuan.
Posisi Etis: Ilmu dan Moralitas
UIPM menekankan bahwa lulusan sejati bukan hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki integritas, keadilan, dan semangat perdamaian. Sejarah membuktikan, banyak tokoh besar dunia yang lahir bukan dari universitas prestisius, melainkan dari perjalanan spiritual, refleksi, dan inspirasi ilahi.
Al-Qur’an menegaskan:
“Dan Dia mengajarkan kepadamu apa yang tidak kamu ketahui. Dan karunia Allah atasmu sangatlah besar.” (QS. An-Nisā’ [4]:113)
Dengan landasan ini, UIPM menempatkan diri bukan hanya sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai penjaga moralitas dan martabat manusia.
Jadi, sebagai NGO internasional independen, UIPM hadir untuk memastikan pendidikan tetap suci, universal, dan berorientasi pada nilai ilahi. Prinsip yang dipegang UIPM adalah:
1. Pendidikan harus terjangkau untuk semua
2. Berorientasi pada perdamaian dan keadilan
3. Bebas dari korupsi dan diskriminasi
4. Berfungsi untuk kemaslahatan umat manusia
Dengan posisi ini, UIPM menegaskan perannya sebagai penjamin mutu independen yang tidak hanya menjaga kualitas akademik, tetapi juga mengembalikan pendidikan pada hakikat tertingginya: jalan menuju kebenaran, keadilan, dan keberkahan hidup.
***
Sumber: RNA.