Queensha.id – Jakarta,
Laporan terbaru yang dikutip dari Warta Ekonomi berdasarkan data Worlddata.info menempatkan China dan Singapura sebagai dua negara dengan rata-rata IQ tertinggi di dunia, yakni 113 poin. Hasil ini mencerminkan dominasi negara-negara Asia Timur dalam hal kecerdasan rata-rata penduduknya.
Sementara itu, Indonesia berada jauh di urutan ke-128 dengan rata-rata IQ 84, terpaut cukup jauh dibandingkan negara-negara teratas.
Asia Timur Masih Mendominasi
Berdasarkan data yang mencakup periode 2006–2024, posisi tiga besar ditempati oleh:
- China – 113
- Singapura – 113
- Hong Kong – 110
Posisi keempat dan kelima juga masih diisi oleh wilayah Asia, yakni Makau (110) dan Taiwan (110). Jepang dan Korea Selatan menyusul di peringkat ke-6 dan ke-7, masing-masing dengan IQ rata-rata 109.
Negara Barat Masuk 10 Besar
Selain negara Asia, beberapa negara Barat juga menunjukkan performa kuat. Kanada, Finlandia, dan Estonia berbagi posisi dengan rata-rata IQ 106, menempati peringkat ke-8 hingga ke-10.
Negara lain yang juga masuk dalam daftar 20 besar di antaranya:
- Selandia Baru – 105
- Belanda – 104
- Australia – 104
- Inggris Raya – 104
- Swiss – 104
- Belgia – 103
- Polandia – 103
- Swedia – 103
- Jerman – 103
- Slovenia – 103
Posisi Asia Tenggara
Untuk kawasan Asia Tenggara, Malaysia berada di peringkat ke-63 dengan IQ rata-rata 93, unggul tipis dibandingkan Indonesia. Sementara Indonesia, dengan IQ rata-rata 84, menempati posisi ke-128 dari seluruh negara yang diukur.
Pentingnya Pendidikan dan Akses Informasi
Analis ekonomi dan pendidikan menilai bahwa rata-rata IQ suatu negara sering berkaitan erat dengan kualitas pendidikan, nutrisi, akses teknologi, serta lingkungan sosial-ekonomi. Negara-negara dengan sistem pendidikan yang merata dan teknologi maju cenderung menghasilkan skor IQ yang lebih tinggi.
Meski demikian, para pakar juga mengingatkan bahwa IQ bukan satu-satunya ukuran kecerdasan manusia. Faktor kreativitas, empati, dan kemampuan adaptasi juga menjadi penentu penting dalam kemajuan bangsa.
Laporan ini menjadi refleksi bagi Indonesia untuk terus memperkuat kualitas pendidikan, terutama dalam hal literasi, numerasi, dan sains, agar mampu mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain di kawasan Asia.
***
(Queensha Jepara, 14 Oktober 2025)