| Foto, para pemain film dari Deni Creator, Tangerang. |
Queensha.id - Tangerang,
Di tengah derasnya arus industri hiburan digital, satu kelompok komedi asal Tangerang berhasil membuktikan bahwa karya tulus dari kampung pun bisa mengguncang panggung nasional. Mereka adalah grup “Parah Bener”, komunitas komedi YouTube yang kini resmi menembus layar lebar lewat film Parah Bener The Movie.
Sosok di balik kesuksesan mereka adalah Deni Atmaja, atau yang dikenal publik sebagai Deni Creator — kreator, sutradara, sekaligus penulis naskah yang memulai semuanya dari gang kecil di Tangerang dengan kamera seadanya dan semangat tanpa batas.
Dari YouTube Menuju Penghargaan Emas
Grup ini tak hanya dikenal karena humornya yang segar, tapi juga karena pencapaian luar biasa di dunia digital.
“Parah Bener The Movie” merupakan karya turunan dari serial YouTube populer “Parah Bener The Series”, yang tayang di kanal Deni Creator.
Kini, kanal tersebut telah mencapai lebih dari 1 juta pelanggan, dan YouTube pun menganugerahkan YouTube Gold Play Button kepada mereka hingga simbol keberhasilan yang menjadi impian banyak kreator di seluruh dunia.
“Kami nggak nyangka bisa sampai sejauh ini. Dulu kami cuma bikin video lucu di depan warung, sekarang bisa dapat Gold Play Button. Ini hasil kerja bareng dan dukungan penonton yang luar biasa,” ungkap Deni Atmaja, Pendiri Deni Creator.
Identitas Grup dan Para Pemain
Grup komedi “Parah Bener” dikenal karena kekompakan dan karakter ikonik para anggotanya yang seolah hidup di tengah masyarakat.
- Identitas Grup: Berasal dari kanal YouTube Deni Creator, dikenal dengan serial komedi “Parah Bener The Series” yang kemudian diadaptasi menjadi film “Parah Bener The Movie”.
- Anggota Utama:
- Marko (Hendy Salimy) — preman kampung yang galak tapi berhati lembut.
- Paing (Aris Suhaedi) — pengadu cepat yang sering jadi korban nasib apes.
- Nacing (Ferdi Putra) — polos dan lugu, tapi justru selalu memicu kekacauan.
- Japri (Avip Pradhana) — bijak tapi sering salah langkah.
- Bang Joe — memerankan Kapten Polisi, sosok serius yang malah sering kena ulah mereka.
Mereka berawal dari sahabat kampung, dan kini menjadi kelompok komedi yang dikenal di seluruh Indonesia.
“Kami semua orang biasa, bukan lulusan teater. Tapi kami punya chemistry yang udah kayak keluarga,” kata Hendy Salimy, Pemeran Marko.
Parah Bener The Movie: Lucu, Realistis, dan Penuh Pesan Moral
Film Parah Bener The Movie, yang tayang perdana pada 7 Mei 2025, tetap mempertahankan ciri khas humor jujur dan situasi absurd khas kanal Deni Creator.
Bercerita tentang empat sekawan kampung yang mencari kekasih salah satu dari mereka yang diculik, film ini menghadirkan kombinasi sempurna antara tawa, aksi, dan nilai-nilai persahabatan.
“Film ini bukan sekadar lucu, tapi juga tentang kesetiaan, kejujuran, dan arti keluarga. Kami ingin penonton ketawa, tapi juga merasa hangat di hati,” terang Deni Atmaja, Sutradara.
Tangerang: Dari Latar Kampung ke Simbol Harapan
Syuting dilakukan di berbagai lokasi sekitar Kota Tangerang, dari gang kecil, lapangan kampung, hingga warung sederhana yang jadi ikon khas mereka.
Bagi Deni, Tangerang bukan sekadar lokasi tapi identitas dan sumber inspirasi.
“Kami pengen tunjukin kalau Tangerang juga bisa punya karya besar. Dunia bisa lihat, kampung pun bisa bersinar,” jelas Deni Atmaja.
Kekuatan Komedi Rakyat yang Otentik
Berbeda dari komedi slapstick kebanyakan, Parah Bener mengandalkan spontanitas dan kejujuran dialog.
Tak ada skrip yang kaku, karena semua pemain dibiarkan menghidupkan karakternya secara alami.
“Kita nggak perlu acting berlebihan. Cukup jadi diri sendiri dan bikin orang senyum,” kata Ferdi Putra, Pemeran Nacing.
Deni percaya bahwa tawa bisa menjadi jembatan untuk menyampaikan pesan moral tanpa harus menggurui.
Inspirasi bagi Kreator Muda
Kesuksesan Parah Bener The Movie menjadi inspirasi bagi ribuan kreator muda di seluruh Indonesia. Bahwa karya besar bisa lahir dari tempat kecil, dan teknologi digital bisa menjadi gerbang menuju panggung nasional.
Kini, Deni Creator berencana membangun studio komunitas di Tangerang untuk melatih generasi baru pembuat konten yang ingin berkarya dengan hati.
“Kami ingin lahirkan anak-anak muda yang berani bermimpi. Karena dulu, kami juga berawal dari nol,” pungkas Deni Atmaja.
***
Jakarta, 26 Oktober 2025.
Reporter: Vico Rahman | Queensha Jepara.